adv

search

Custom Search

advertise

AL-QURAN : FIRMAN TUHAN ATAU HASIL JIPLAKAN/CONTEKAN ???

oleh : Archa

PART I (a.1)

* Qs 5:27-32
# Tradisi kuno Yahudi (150-200 M) yg ditulis oleh Pierke Rabii Eleazer:
“ Adam dan Hawa duduk dekat mayat Habel,menangis karena tidak mengetahui apa yang harus diperbuat,mereka tidak mengerti (berpengetahuan) tentang penguburan.Seekor burung gagak hinggap,mengambil tubuh yang mati dari binatang jenisnya,dan setelah menggali-gali di bumi,dia menguburnya di depan mata mereka.Adam berkata:”mari kita meniru petunjuk gagak itu”,dan mengambil mayat Habel serta menguburnya dengan segera” (1)

# Jewish Mishnah Sandhedrin 4:5 yg ditulis pada abad 2:
“Kami menjumpai tulisan dalam kasus Kain yang membunuh adiknya,bahwa suara darah adiknya berteriak (kejadian 4:10).Darah disini dalam bentuk jamak,bukan tunggal,yaitu darahnya sendiri dan darah keturunannya.Manusia dicipta tunggal,untuk menunjukan bahwa orang yang membunuh seorang pribai (seorang manusia),kepadanya diperhitungkan bahwa dia telah membunuh suatu bangsa,dan orang yang menyelamatkan hidup seorang pribadi,kepadanya diperhitungkan bahwa dia telah menyelamatkan suatu bangsa.”(2)

sdr.Bobby Felix 13 Jul 05 - 6:21 pm
PART I (a.2)

* Qs 27:17-44
# Targum II Ester yg ditulis 2 abad sebelum Masehi:
“Solomon memberikan perintah……dia akan mengirim raja dan bala tentara melawan engkau…yang terdiri dari jenis binatang-binatang darat dan burung-burung di udara.Kemudian sesudah itu,seekor ayam jantan merah (seekor burung)pergi dengan sesuka hatinya dan entah kemana.Raja Solomon memberi perintah untuk menangkapnya,membawa dengan paksa dan dia memang bermaksud akan membunuhnya.

Tetapi kemudian ayam jantan itu muncul dihadapan Raja dan berkata:”Aku telah melihat-lhat seluruh bumi dan menyakikan sebuah kota dan kerajaan (Sheba) yang belum tunduk kepadamu,Tuanku Raja.Mereka diperintah oleh seorang ratu bernama Sheba.Kemudian aku menemkan kota yang dibentengi di Eastland dan sekelilingnya dihiasi batu-batu emas dan perak,yang mengalasi jalan-jalan.”

Secara kebetulan,Ratu Sheba keluar pagi-pagi utntuk menyembah laut.Juru tulis Solomon mempersiapkan sepucuk surat,dimasukkannya di bawah sayap seekor burung yang membawanya terbang dan tiba di benteng Sheba.Melihat surat di bawah sayapnya (Sheba) membuka dan membacanya:”Raja Solomon mengirim salam.Bila berkenan,datanglah engkau untuk menanyakan kesehatanku,dan aku akan menempatkan engkau tinggi di atas segala-galanya.Jika tidak berkenan aku akan mengirim raja-raja dan bala tentara melawan engkau”.

Membaca demikia,Ratu Sheba merobek pakaiannya serta memanggil kaum bangsawan untuk meminta nasehat.Mereka belum pernah mengenal Solomon,tetapi menasehatkan dia untuk mengirim kapal-kapal melalui laut,penuh dengan perhiasan-perhiasan dan batu-batu yang Indah…dan juga sepucuk surat kepadanya.Sheba akhirnya dating,Solomon mengirimkan utusan untuk menjemput dia,dan ketika ia tiba,Solomon bangkit dan duduk di dalam istana gelas.Ketika ratu Sheba melihat itu,dia berfikir lantai gelas itu ialah air.Solomon melihat bulu kakinya dan (dia)berseru kepadanya…”(3)

sdr.Bobby Felix 13 Jul 05 - 6:17 pm
PART I(b)
* Qs 3:35-37
# Buku The Protevangelion’s James the Lesser 4:4, 5:9 dan 7:4(dongeng kristen abad ke 2 sesudah Masehi yang merupakan buku Apokrip):
“Dan Anna (isteri Joakim) menjawab:”Sebab Tuhan Allahku hidup,apapun juga yang saya lahirkan:apakah laki-laki atau perempuan,akan saya persembahkan kepada Allah,Tuhanku dan Dia akan mengajarkan kepadanya hal-hal yang suci selama hidupnya dan dia akan diberi nama Maryam…dan pendeta tinggi itu menerima dia,memberkati dia,dan berkata,:Maryam Tuhan Allah membesarkan namamu ke semua keturunan dan hingga ke ujung jaman oleh engkau Tuhan menunjukan penebusannya atas anak-anak Israel .Tetapi Maria tetap di dalam Bait sebab seekor merpati mengajar dia disana dan menerima makanannya dari tangan seorang malaikat,Kemudian imam tinggi (Zakharia) masuk ke dalam tempat kudus dari yang kudus dan membawa bersama dia perisai pengadilan,berdoa tentang dia “(4)

* Qs 17:1
# The Secret of Enoch 1:4-10 dan 2:1,suatu karya Mesir abad ke 2 Masehi di dalam bahasa Arab:
“Pada hari pertama bulan itu saya berada di rumah,beristirahat di dipan dan tertidur,ketika tertidur,datanglah kesusahan besar ke dalam hatiku,dan disana muncullah dua orang pria .Mereka berdiri di sisi dipanku dan memanggil namaku dan bangkit berdiri dari tidurku.Beranilah Henok,jangan takut;Allah kekal mengirim kami kepadamu.Engkau hari ini akan naik dengan kami ke surga.Malaikat-malaikat itu membawa dia di sayap mereka dan membawa dia ke langit pertama.” (5)

sdr.Bobby Felix 13 Jul 05 - 6:14 pm
PART II

* Qs 7:171 & Qs 5:60
#Abodah Sarah,dongeng Yahudi abad ke2 Masehi mengatakan:
“Aku mengangkat (dengan menggoncangnya dari uratnya)gunung (sinai) sehingga menaunggi engkau seperti sebuah tutup”(6)

* Qs 37:91-97
# Cerita rakyat Yahudi abad II Masehi yang dikarang oleh Midrash Rabbah hampir 4 abad sebelum Al-quran:
“Terah (ayah Abraham) biasa membuat patung-patung (berhala).Seorang perempuan yang membawa semangkok tepung terigu di tangannya,berkata (kepada Abraham),tempatkanlah makanan ini di depan patung-patung itu...,seorang berkata saya akan memakannya dulu,dan yang lain berkata saya akan memakannya lebih dulu.Abraham bangkit,dengan tongkat di tangan,menghancurkan berhala-berhala itu...kemudian menaruh tongkat itu di tangan sebuah berhala yang terbesar.Ayahnya tiba dan berkata:”Siapa yang melakukan ini?”Abraham berkata...patung yang terbesar itu,dengan tongkat itulah ia menghancurkan patung-patung lain,berkeping-keping.Ayahnya berkata:”mengapa engkau mengarang cerita B**** seperti itu?Apakah berhala-berhala ini mengerti sesuatu?Nimrod berkata:”Jika engkau meributkan sesuatu yang saya tak mampu memujanya selain dari api,engkau akan saya lemparkan ke dalamnya.Biarlah dewa yang engkau puja iu membebaskan engkau dari situ”.Kemudian Abraham masuk ke dalam nyala api itu dan tinggal di sana selamat tanpa cedera” (7)

* Qs 19:29-30
# Buku apokripa/dongeng Mesir abad II yang berjudul:”First Gospel of the Infancy of Jesus Christ”(kitab pertama tentang masa kanak-kanak yesus Kristus):
“...Yesus berbicara walaupun ketika dia di dalam ayunan dan berkata kepada ibunya:”Maria,saya yesus ,Anak Allah,Firman yang enkau lahirkan menurut pernyataan malaikat itu...”(8)

sdr.Bobby Felix 13 Jul 05 - 6:14 pm
* Qs 3:49
# Buku apokripa/dongeng abad II yang berjudul “Thomas’s Gospel of The Infancy of Jesus Christ” (Buku Thomas tentang masa kanak-kanak Yesus Kristus):
“Maka diambilnyalah sedikit tanah lembut dari pematang sungai itu dan membentuk 12 ekor burung pipit...Kemudian Yesus menepukkan telapak tangan-Nya serta berseru kepada burung-burung itu,sambil katanya:”Pergi,terbanglah jauh” (9)

Keterangan sumber kutipan:
(1)St.Clair-Tisdall,W.The Original Source of the Qur’an,London: society for Promoting Christian knowledge,1905,hal 15
(2)Ibid,hal 65
(3)Ibid,hal 80-88
(4)The Lost Books of the Bible (New York:Bell Publishing Company,1979),hal 26-28
(5)The Secret of Enoch (Idris),an Egyptian work in arabic,second century A.D.
(6)–
(7)St.Clair-Tisdall,W.The Original Source of the Qur’an,London: society for Promoting Christian knowledge,1905,hal14,15.
( –
(9)The Lost Books of the Bible (New York:Bell Publishing Company,1979),hal 69

(SumberR.Anis A.Shorrosh,Kebenaran Diungkapkan,Kelompok Kerja PHILIA,Jakartaesember 1994)[/I]

Kutipan diatas merupakan postingan yang disampaikan oleh salah seorang netters Kristen pertengahan tahun lalu dan kemudian direpost lagi, padahal pada postingan pertama saya sudah memberikan penjelasan, termasuk keterangan apa yang dimaksud dengan folklore = cerita rakyat = dongeng, menurut klasifikasi para ahlinya, bagaimana hubungan folklore tersebut dengan budaya masyarakat, dan hubungan yang erat antara budaya Yahudi dan Arab yang berakar dari nenek moyang yang sama. Namun seperti kebiasaan yang sudah-sudah, penjelasan dari umat Muslim terhadap ‘gugatan’ netters Kristen dianggap ‘angin lalu’. Setelah beberapa lama, persoalan yang sama kembali diungkapkan, mulai lagi dari awal seakan-akan jawaban kaum Muslim terhadap persoalan tersebut tidak pernah ada. Lagi-lagi kaum Muslim kembali harus menjawab hal yang sama.

Untuk itu sengaja saya membuat tulisan ini, dengan referensi dan buah pikiran yang lebih lengkap.

Pertama, tidak ada maksud tulisan ini untuk MEMBANTAH BAHWA BEBERAPA CERITA DALAM AL-QUR’AN MEMPUNYAI KESAMAAN CERITA DENGAN YANG DIKUTIP DIATAS.

Kedua, tulisan ini akan mendudukan cerita-cerita tersebut kepada proporsinya yang tepat sesuai maksud dan tujuan untuk apa cerita tersebut dicantumkan dalam Al-Qur’an.

Ketiga, tulisan ini akan mengungkapkan gaya bahasa dan cara pemaparan yang berbeda antara yang tercantum dalam Al-Qur’an dan dalam beberapa sumber sesuai yang dikutip, sehingga kita bisa melihat mana yang merupakan firman Tuhan mana yang bukan.

APA ITU DONGENG…??? APA ITU FOLKLORE/CERITA RAKYAT..??

Sejak SD kita umumnya telah mendapat pelajaran Sastra, yang membahas tentang Dongeng (para ahli soal ini biasanya menyebut istilah : Folklore – anda bisa membaca buku karangan James Danadjaya soal Folklore ini). Masih terekam dalam ingatan bahwa guru SD kita pernah menjelaskan, dongeng terdiri dari beberapa jenis. Ada yang namanya : FABEL, yaitu dongeng yang ada dalam masyarakat bersumber dari cerita tentang hewan, misalnya : Sang kancil, Burung gagak dan Srigala, dll. Lalu ada yang namanya : LEGENDE, yaitu dongeng yang berhubungan dengan tempat-tempat tertentu, misalnya : Kisah Sangkuriang di Tangkuban Perahu, Situ Bagendit, Loro Jonggrang, ada juga dongeng berasal dari cerita disekitar dewa-dewi yang dinamakan MITE, misalnya Dewi Sri, dll, lalu ada dongeng yang dikembangkan dari kisah sejarah yang benar-benar terjadi dinamakan SAGE, misalnya : Joko Tingkir, Ken Arok dan Ken Dedes, Hang Tuah, dll

Ciri-ciri dongeng tersebut terutama dalam Dongeng Sage adalah mencampur-adukkan antara fakta yang benar-benar terjadi dengan cerita khayalan yang ‘dicantelkan’ dalam kisah sebenarnya. Pada masyarakat yang umur kebudayaannya sudah tua, maka Dongeng Sage juga bersumber dari kejadian yang sudah tua pula, sebaliknya pada masyarakat yang kebudayaannya masih muda, maka dongeng sage-nya juga berasal dari kejadian yang baru-baru saja terjadi. Maka dalam masyarakat Jawa, dongeng Ken Arok dan Ken Dedes berasal dari kisah sejarah seribuan tahun yang lalu, sedangkan masyarakat di Amerika Serikat yang umur kebudayaannya masih muda, maka Dongeng Sage-nya berasal dari beberapa abad yang lalu, ketika mereka baru memulai pembentukan budaya mereka sendiri, sampai sekarang folklore Amerika Serikat menyajikan kepada kita mengenal cerita tentang : Jesse James, the Young Gun, Winnetou, yang merupakan kisah nyata namun sudah dibumbui cerita khayalan yang dibuat-buat belakangan. Namun sebagai fakta sejarah baik Ken Arok maupun Jesse James adalah kisah yang benar-benar ada.

Masyarakat Timur Tengah adalah masyarakat yang punya kebudayaan yang paling tua di dunia bahkan mulai dari manusia pertama, mereka berkembang menjadi bangsa-bangsa yang kita kenal sekarang, Yahudi dan Arab, adalah masuk akal kalau kemudian cerita rakyat mereka (folklore) bersumber dari cerita yang sama. Ketika cerita tersebut masuk kedalam Al-Qur’an, itu juga suatu yang masuk akal, bahkan memperkuat pernyataan Al-Qur’an, bahwa ajaran Islam sebenarnya merupakan ajaran yang sama yang disampaikan Allah kepada nabi dan rasul terdahulu, mulai dari nabi Adam AS, sampai kemudian kepada nabi dan rasul yang turun di kalangan Yahudi. Adalah tidak mungkin kemudian ajaran Islam menciptakan kisah dan cerita yang lain dan dengan nabi dan rasul yang berbeda, untuk menunjukkan ajarannya yang asli dan ‘lain dari yang lain’.

Ketika suatu kisah nyata disampaikan dalam folklore, maka kemungkinan cerita tersebut sudah bercampur-aduk dengan khayalan yang dibuat-buat belakangan. Dan kalau kisah tersebut masuk ke dalam kitab suci, maka fungsinya juga sudah berbeda, yaitu sebagai pelajaran terhadap ajaran yang disampaikan dalam kitab suci tersebut. Inilah kata al-Qur’an tentang adanya kisah-kisah dalam al-Qur’an :

78. Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu’jizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang bathil. (Al Mu’min)

111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Yusuf)

120. Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Huud)

3. Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui. (Yusuf)

100. Itu adalah sebahagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah. (Huud)

44. Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa. (Ali Imran)

Jadi memang ada pernyataan Allah bahwa cerita yang dimuat dalam Al-Qur’an itu merupakan kisah yang benar-benar terjadi dari para manusia terdahulu, baik yang lurus maupun yang durhaka, berguna untuk pelajaran bagi umat islam. Kalau suatu cerita akan dijadikan pelajaran, maka bahasa yang dipakai, rentetan cerita, plot cerita haruslah juga menghasilkan sesuatu yang sejalan dengan ajaran yang diinginkan, apalagi cerita tersebut diakui sebagai Firman Tuhan, pastilah tidak akan muncul kata dan kalimat, maupun jalan cerita yang mengarah kepada ‘memancing’ nafsu manusia.

CONTOH KISAH DALAM AL-QUR’AN YANG PUNYA PLOT CERITA YANG MIRIP DENGAN DONGENG YAHUDI DAN BUKU APOKRIPA

# Tradisi kuno Yahudi (150-200 M) yg ditulis oleh Pierke Rabii Eleazer.
# Jewish Mishnah Sandhedrin 4:5 yg ditulis pada abad 2.

Cerita tentang dua orang anak Adam, kain dan Habel (dalam bahasa Arab : Qabil dan Habil) yang melakukan pembunuhan pertama dalam sejarah kemanusiaan, diabadikan Allah dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang berbeda. Mr. Pierke dan kitab Yahudi Mishnah tidak mengarang sendiri cerita tersebut, tapi menulis kembali cerita yang hidup dalam masyarakat Yahudi yang dikisahkan secara turun temurun, mungkin sudah dibumbui tambahan-tambahan, namun sebagai suatu peristiwa tetap punya alur yang tidak berubah, yaitu terjadinya pembunuhan antara kedua anak Adam tersebut. Al-Qur’an menyampaikannya kepada kita (Surat Al Maaidah):

27. Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".

28. "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."

29. "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh) ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."

30. Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.

31. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Kabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.

32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.

Bandingkanlah cerita dalam Al-Qur’an dengan tulisan lainnya, disitu kita akan memperoleh kesan adanya suatu pelajaran tentang keimanan dan kekufuran kepada Allah BUKAN MELALUI TINGKAH, GERAK DAN EKSPRESI, seperti yang terdapat dalam tulisan Mr. Pierke dan kitab Mishnah, yang terkesan ‘sangat manusiawi’ layaknya cerita dalam skrip/skenario film.

Akan sangat panjang kalau saya menerangkan dan memperbandingkan satu persatu kisah-kisah yang dianggap jiplakan/tiruan tersebut, namun ada baiknya disampaikan beberapa hal kelebihan kisah dalam Al-Qur’an :

1. Dalam kisah nabi Yusuf, seorang nabi yang mempunyai wajah yang sangat tampan (bahkan ketampanan nabi Yusuf merupakan mukjizat Allah bagi beliau), ternyata digambarkan tidak secara visual, sehingga terhindar dari sifat ketampanan manusia yang relatif, tidak ada kalimat misalnya kulitnya yang putih, hidung mancung, mata besar, alis tebal, dll:

31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka." Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia." (Yusuf)

2. Al-Qur’an menggambarkan kejadian yang romantis dan berpotensi mengarah untuk mengundang nafsu birahi manusia dengan sangat indah, bahasa yang dipilih sangat cermat dan hati-hati:

23. Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. 24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (Yusuf)

3. Al-Qur’an menjelaskan contoh sikap seorang anak terhadap bapaknya dalam berdialog, sekalipun mempunyai keyakinan agama yang berbeda :

41. Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Qur’an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. 42. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun? 43. Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. 44. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. 45. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan". 46. Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama". 47. Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. 48. Dan aku akan menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo’a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo’a kepada Tuhanku". 49. Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq, dan Ya’qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. 50. Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi. (Maryam)


APA KRITERIA SUATU KISAH BISA DIMUAT DALAM ALKITAB..???

Sekarang pertanyaan sebaliknya bisa kita ajukan buat netters Kristen, apa kriteria suatu kisah yang ditemukan dalam manuskrip sebelum kanonisasi alkitab, bisa dimasukkan sebagai bagian dari kitab suci atau dicap sebagai apokripa (diragukan = cacat). Pada waktu kanonisasi oleh pemuka-pemuka gereja awal, mereka dihadapkan dengan ribuan manuskrip yang akan diseleksi. Ribuan manuskrip tersebut kemudian dipilah-pilah sesuai kriteria tertentu mana yang dimasukkan ke dalam alkitab mana yang dibuang. Memang dalam alkitab ada dicantumkan kriteria tersebut ditetapkan oleh Sang Rasul Paulus :

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3)

Apakah itu sebagai dasar mengapa suatu cerita dianggap layak dimasukkan dalam alkitab, dan cerita lainnya ditetapkan tidak layak..??, lalu apakah cerita ini bisa memenuhi kriteria tersebut (anaisa yang mendalam ada dalam buku The Choice – Ahmed Deedat) :

Kejadian :
38:10 Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga.
38:11 Lalu berkatalah Yehuda kepada Tamar, menantunya itu: "Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku Syela itu besar," sebab pikirnya: "Jangan-jangan ia mati seperti kedua kakaknya itu." Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya.
38:12 Setelah beberapa lama matilah anak Syua, isteri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya, bersama dengan Hira, sahabatnya, orang Adulam itu.
38:13 Ketika dikabarkan kepada Tamar: "Bapa mertuamu sedang di jalan ke Timna untuk menggunting bulu domba-dombanya,"
38:14 maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna, karena dilihatnya, bahwa Syela telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya.
38:15 Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya.
38:16 Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?"
38:17 Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."
38:18 Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.

Selanjutnya bisa anda teruskan sampai ayat 30. Cobalah dicari mana dari jalan cerita tersebut yang memenuhi kriteria sesuai yang ditetapkan oleh Paulus, apakah (1) Ajaran = doktrin (2) Menyatakan kesalahan = teguran (3) Memperbaiki kelakuan = koreksi dan (4) Mendidik kepada kebenaran = intruksi kepada kebenaran. Tidak satupun dari cerita tersebut baik melalui kalimatnya maupun jalan ceritanya yang memenuhinya. Umat Kristen melalui PENFASIRANNYA SENDIRI hanya bisa menyimpulkan bahwa cerita tersebut adalah CONTOH BURUK yang tidak boleh dilakukan manusia, sedangkan kitab sucinya sendiri tidak jelas mengindikasikan hal itu.

Atau apakah kriterianya adalah keaslian manuskrip itu sendiri..?? setelah diteliti secara ilmiah dan dilacak umur manuskripnya maka suatu manuskrip yang berisi cerita disahkan sebagai kitab suci..??, bagaimana cara penelitian yang ilmiah pada waktu itu..?? misalnya apakah 5 manuskrip pertama dalam Perjanjian Lama diakui secara ilmiah benar-benar merupakan tulisan nabi Musa..?? apakah kebenaran isi kisahnya diabaikan,..?? lalu mengapa para sarjana Kristen setelah itu kembali mengkoreksinya..??

Yesus Kristus mengingatkan kita tentang kelakuan kaum Yahudi terhadap nabi dan rasul terdahulu :

5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius)

13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Matius)

23:30 dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
23:31 Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. (Matius)

Ini artinya kalau Yesus menyatakan bahwa kelakuan Yahudi sering menganiaya bahkan membunuh para nabi sebelumnya, maka cerita yang ada dalam manuskrip Yahudi tentang nabi-nabi tersebut juga telah didistorsi. Pada dasarnya kaum Yahudi adalah kelompok masyarakat yang terkenal sebagai penentang nabi dan rasul yang diutus bagi mereka, kemudian mereka membuat-buat cerita yang menistakan para nabi dan rasul tersebut untuk diceritakan kepada anak cucu mereka, makanya tidak heran kalau kita menemukan nabi Luth, keluarga nabi Yakub dan anak-anak nabi Daud yang berzina, nabi Sulaiman yang musyrik mempersekutukan Allah demi istrinya yang ribuan dan banyak lagi cerita yang sangat menistakan para nabi dan rasul Yahudi yang sangat dihormati dalam agama Islam. Cerita yang berasal dari kisah Yahudi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam alkitab dan dijadikan dasar ajaran umat Kristen., padahal Yesus Kristus sendiri telah memperingatkannya.

Tulisan ini menanggapi posting netters Kristen yang berjudul : AL-QURAN : FIRMAN TUHAN ATAU HASIL JIPLAKAN/CONTEKAN ???, apa artinya JIPLAKAN..? apa artinya : CONTEKAN..??, ini mungkin contoh kongkret apa yang dimaksud :

Yesaya :
37:1 Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
37:2 Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
37:3 Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.

2 Raja-raja :
19:1 Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
19:2 Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
19:3 Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.

Bercerminlah dahulu kalau anda mau menuduh Al-Qur’an mencontek atau menjiplak cerita-cerita Yahudi, untuk ini saya sangat gemar mengutip ayat alkitab yang selalu diabaikan oleh umat Kristen :

7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Injil Matius)

MOSLEM ANSWERING

MOSLEM ANSWERING

STORY CONVERT TO MOSLEM