adv

search

Custom Search

advertise

Showing posts with label Archa(swaramuslim) Answering. Show all posts
Showing posts with label Archa(swaramuslim) Answering. Show all posts

sunat Ibrahim akal-akalan Yahudi dimanfaatkan kristen

oleh : Archa

Soal ritual sunat dalam setiap diskusi Islam – Kristen sering dimunculkan orang, umumnya kaum Muslim mempertanyakan mengapa ajaran Kristen tidak lagi mementingkan sunat sebagaimana yang diajarkan dalam Perjanjian Lama, sebagai suatu tanda perjanjian antara Tuhan dengan nabi Ibrahim dan keturunannya sampai kepada Yesus Kristus, dan sebagai pengikut Yesus, umat Kristen seharusnya juga menjalankannya. Sebaliknya sanggahan yang umum juga dijawab oleh Kristen adalah sunat tersebut hanya diwajibkan bagi Ibrahim dan keturunannya (yang kemudian dipersempit lagi menjadi kaum Yahudi sesuai alkitab Perjanjian Lama), sedangkan mereka sebagai orang non-Yahudi tidak terkena kewajiban tersebut, ini juga berdasarkan alkitab Perjanjian Baru, sesuai dengan ajaran yang disampaikan Paulus.

Kisah tentang asal-muasal kewajiban sunat bersumber dari Kitab Kejadian pada Alkitab Perjanjian Lama (PL) yaitu ketika menceritakan kisah keluarga nabi Ibrahim. Dalam kronologis ceritanya, dimulai kitab Kejadian 12 ketika Tuhan berfirman menyuruh Ibrahim (ketika itu masih bernama Abram) untuk pergi dari negerinya kesuatu tempat yang akan ditunjuk Tuhan, disitu Tuhan sudah mulai memberikan janji kepada Ibrahim :

12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu."

Berdasarkan dari apa yang dijanjikan Tuhan tersebut, kita bisa melihat kata ‘bangsa’ dan ‘negeri’, ini bisa diartikan ‘kekuasaan untuk memerintah’ atau bisa juga diartikan ‘dominasi untuk mendiami suatu wilayah’, jadi Tuhan telah menjanjikan Ibrahim bahwa kelak dia dan anak keturunannya akan berdiam dalam suatu wilayah, berkuasa, mempunyai kesempatan mencari nafkah dengan mengelola wilayah tersebut. Namun terlihat ini masih merupakan janji ‘sepihak’ dan belum berbentuk perjanjian.

Dalam Kej 13 sekali lagi Tuhan menyatakan janji kepada Ibrahim :

13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
13:16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga.
13:17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."

Disini janji Tuhan mulai lebih terperinci :

1. Wilayah tersebut terbentang ‘sejauh mata memandang’ dari posisi Ibrahim pada waktu itu (tanah Kanaan –Kej 13:12)
2. Jumlah keturunan Ibrahim ‘seperti debu tanah banyaknya’.
3. Wilayah tersebut merupakan wilayah yang dijalani (disinggahi) oleh Ibrahim.

Namun sampai disini kita masih bisa menyebutnya sebagai ‘janji sepihak’ dan belum berupa perjanjian.

Perjanjian antara Tuhan dengan Ibrahim baru disebut secara jelas pada Kej 15, setelah Tuhan memerintahkan Ibrahim untuk menyampaikan beberapa korban dan menjelaskan nasib yang akan diterima anak keturunan Ibrahim kelak, lalu dibuatlah perjanjian :

15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:
15:19 yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon,
15:20 orang Het, orang Feris, orang Refaim,
15:21 orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu."

Jadi perjanjian antara Ibrahim dengan Tuhannya adalah dengan tanda perjanjian berupa pengorbanan binatang lembu, kambing, domba dan burung (Kej 15:9)

Sampai disini kronologis ceritanya sangat runtut dan logis. ‘Kekacauan’ alur cerita terjadi pada kisah selanjutnya. Setelah diselingi kisah keluarga Ibrahim, yaitu antara istrinya Sarai dan budak perempuannya Hagar pada Kej 16, cerita soal perjanjian antara Tuhan dengan Ibrahim muncul lagi pada Kej 17 :

17:2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."

Rupanya Tuhan merasa perlu untuk mengulang perjanjian yang sudah diadakan sebelumnya, dalam perjanjian ‘jilid 2’ ini tercantum ‘hak dan kewajiban’ kedua-belah pihak :

17:4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."

Hak dan kewajiban Tuhan kelihatannya banyak mengulang kembali dari apa yang terdapat pada perjanjian ‘jilid 1’, cuma disini terlihat ada yang ‘menyempal’ yaitu ayat 17:8, yang menyebut khusus tanah Kanaan, berbeda dengan perjanjian sebelumnya yang menyebut wilayah yang lebih luas. Mengapa terjadi perubahan..??, kita bisa melihat cerita ini :

17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."

Ooo..ini rupanya menyangkut Ismail dan Ishak, terlihat jelas adanya ‘penggiringan’ cerita untuk mengeluarkan Ismail dari perjanjian ‘jilid 1’ dengan membuat perjanjian ‘jilid 2’, dan ini terkait dengan penguasaan tanah Kanaan tempat dimana mayoritas bangsa Yahudi berdiam. Ini diperkuat lagi dengan adanya ayat lain pada Keluaran:

2:24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

Setelah menggiring hak perjanjian tersebut kepada Ishak dan menyingkirkan Ismail, maka ‘giringan’ selanjutnya adalah kepada Yakub anak Ishak dan menyingkirkan saudara kembar tuanya Esau. Pihak Kristen disini memperikan alasan bahwa pembatalan perjanjian tersebut karena Esau dikatakan ‘tidak menghargai’ perjanjian tersebut. Dalam Kej 25 dan 27 digambarkan hak tersebut dicabut dari Esau justru karena dia ditipu 2 kali oleh Yakub. Dengan giringan tersebut maka lengkaplah dasar ‘konstitusional’ dari anak keturunan Yakub untuk memonopoli tanah Kanaan dan kebenaran ajaran Ibrahim.

Berbeda dengan perjanjian sebelumnya, perjanjian ‘jilid 2’ ini dikukuhkan dengan tanda yang lain, yaitu ‘sunat’ :

17:9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.

Sunat dengan prosedur yang jelas, menyebutkan mana bagian yang harus dipotong, siapa saja yang harus disunat, umur berapa harus disunat dan apa konsekuensinya kalau tidak disunat :

17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
17:13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

Isi perjanjian ‘jilid 2’ ini ternyata banyak menimbulkan pertanyaan :

1. Kewajiban sunat yang ditujukan pada ‘kamu dan keturunanmu, berada diantara kamu’ menjadi kontradiksi dengan pengecualian kepada Ismail, apakah Ismail termasuk atau tidak..?? disini kelihatan tuhan tidak cermat dalam membuat perjanjian, dan ternyata Ismail ‘katut’ disunat juga (Kej 17:23, dan Kej 17:25), para netters Kristen berdalih bahwa ketika sunat tersebut dilakukan kebetulan Ismail berada dalam rumah, maka sesuai perjanjian harus ikut disunat sekalipun tidak termasuk dalam perjanjian, artinya disini memakai satu ayat dan membuang/mengabaikan ayat yang lain, padahal dua-duanya berasal dari Tuhan.

2. Memasukkan ‘dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu, orang yang engkau beli dengan uang’ kedalam perjanjian. Apakah artinya mereka dan keturunan mereka juga termasuk keluarga Ibrahim dan diberi hak atas tanah Kanaan..?? Menurut penafsiran salah seorang netters Kristen, para orang yang dibeli tersebut tidak punya hak, mereka disunat karena kebetulan berada dalam rumah Ibrahim dan menjadi ‘property’nya. Penafsiran ini juga terlihat berbenturan dengan janji Tuhan yang ada pada Kej 17:7 yang sama sekali tidak menyentuh adanya orang diluar Ibrahim dan keturunannya. (harap diingat dalam perjanjian jilid 2 tersebut sudah jelas disebut adanya hak dan kewajiban kedua-belah pihak).

3. Penyebutan ketentuan waktu disunat umur 8 hari juga menimbulkan masalah, apakah sunat bagi si bocah merupakan tanda perjanjian antara dia sendiri dengan Tuhan, atau antara orang-tuanya dengan Tuhan, mengingat si bocah masih belum mengerti mengapa ‘burungnya’ dipotong. Bagaimana kalau ternyata si bocah setelah besar dan mengerti tidak mau ikut perjanjian..?? (seperti kasus Esau). Ada pendapat menarik dari netters Kristen disini yang menyatakan itu adalah tanda perjanjian antara orang-tuanya dengan Tuhan. Disini juga muncul pertanyaan : bagaimana halnya dengan orang-tua yang tidak punya anak laki-laki..?? apakah perjanjian tersebut bisa dilakukan tanpa tanda yang sudah disyaratkan..?? ada yang menjawab bahwa bagi keluarga yang tidak punya anak laki-laki yaa tidak perlu adanya tanda sunat, maka syarat perjanjian tersebut lagi-lagi tidak terpenuhi (ingat dengan adanya hak dan kewajiban kedua-belah pihak yang tertulis secara jelas).

‘Komplikasi’ tersebut menunjukkan adanya keanehan tentang perjanjian tersebut yang dinyatakan sebagai Firman Tuhan, tidak mungkin Tuhan akan mengeluarkan hal yang membingungkan dan saling’ tembak-menembak’ diantara kata-kata-Nya sendiri.

Cerita tentang perjanjian ini ternyata juga tidak ‘nyambung’ dengan cerita selanjutnya :

18:10 Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
18:11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
18:12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"

Ternyata Sarai tidak tahu tentang firman Tuhan sebelumnya yang menginformasikan dia akan mempunyai anak yang dinamai Ishak (Kej 17:19), apakah Firman Tuhan tersebut ditujukan hanya kepada Ibrahim dan beliau tidak memberitahukannya kepada istrinya..??

18:17 Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?
18:18 Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?
18:19 Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."

Melalui kalimat yang ‘lucu’ karena digambarkan Tuhan terlihat bimbang dan berpikir, kita diinformasikan bahwa ternyata Ibrahim-pun juga merasa heran ketika diberitahu bahwa istrinya Sarai akan melahirkan anak dihari tuanya. Kesan yang muncul sekitar perjanjian jilid 2 ini adalah cerita tersebut dikarang belakangan dan disisipkan. Seandainya Kej 17 kita hapus semuanya, maka cerita antara Kej 15, 16 dan 18 terlihat ‘masih agak nyambung’.

Maka marilah kita mencoba meneliti sumber informasinya. Kitab Kejadian terdapat dalam Perjanjian Lama khususnya dalam 5 Kitab Musa (pentateuch) atau yang biasa disebut Taurat yang pada mulanya dipercayai ditulis nabi Musa AS. Namun perkembangan selanjutnya, bahkan pihak ahli Alkitabpun tidak lagi mempercayai ini, sekalipun dalam 5 kitab tersebut dinyatakan memang ada yang berasal dari ajaran nabi Musa. Saya tidak perlu menceritakan hal ini panjang lebar karena ini sudah banyak disampaikan orang, saya hanya mengambil intinya saja bahwa : Kitab Kejadian merupakan tulisan dari kaum Yahudi jauh setelah jaman Musa dan sekalipun banyak juga bersumber dari ajaran nabi tersebut, namun banyak juga berasal dari karangan para Rabi yang tentu saja dipangaruhi situasi sosial politik yang ada ketika karangan tersebut dibuat, termasuk kelakuan-kelakuan para pemuka agamanya. Mengenai karakter umat Yahudi yang akan ada sesudah kematiannya, nabi Musa sudah meramalkan :

31:26 "Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau.
31:27 Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati.
31:29 Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu."

Ramalan nabi Musa terhadap umatnya tersebut jelas terkait dengan kekhawatiran beliau terhadap Taurat. Disini kita bisa bertanya : Siapakah yang sebenarnya akan mengambil keuntungan besar dengan adanya perjanjian ‘jilid 2’ ini..?? jawaban yang lugas tentulah YAHUDI..!!. Cerita soal perjanjian jilid 2 tersebut kelihatannya sengaja dikarang untuk ‘melegalisir’ monopoli Yahudi terhadap kebenaran ajaran Ibrahim melalui perjanjiannya dengan Tuhan, namun disajikan dengan kurang cermat sehingga menimbulkan kesan tambal-sulam. Dan ini pada awalnya justru menyulitkan para pengikut Yesus Non-Yahudi. Dalam Kisah Para Rasul kita bisa melihat serangan ‘Yahudi-sunat’ ini kepada pengikut Yesus tentang monopoli kebenaran berdasarkan Taurat (Yesus menyatakan bahwa keberadaan beliau bukan untuk melenyapkan ataupun merubah hukum Taurat, dan memastikan tidak satu iota-pun dari Taurat yang akan hilang) :

15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."

Ini menunjukan Yahudi ‘memperalat’ sunat untuk menunjukkan monopolinya terhadap ajaran Taurat dan secara gamblang menyatakan bahwa tidak ada keselamatan diluar Yahudi yang sudah menggenggam hak monopoli perjanjian Tuhan dengan Ibrahim. Paulus sebagai orang yang sedang giat-giatnya mempromosikan ajaran Kristen terhadap Non-Yahudi tentu saja merasa terhambat dan terhalangi dengan adanya pernyataan ini. ‘Target market’ Paulus adalah orang Yunani dan Romawi yang dari sononya memang ‘takut’ disunat, dan pernyataan Yahudi ini akan bisa membuat ajaran yang disodorkannya tidak laku dan tidak dibeli orang, Paulus bakalan bangkrut.., maka kemudian dia mengeluarkan penafsirannya tentang sunat, diantaranya ada pada Roma 5. Intinya dia menyatakan bahwa keselamatan bukan ditentukan oleh sunat atau tidak sunat (ini sebenarnya banyak kemiripan dengan ajaran Islam) namun penafsiran selanjutnya terlihat mengarah menjadikan Yesus sebagai penyelamat, dengan dasar argumentasi yang rumit mengaitkan antara ‘iman kepada Yesus dengan nilai suatu perbuatan’ (anda bisa menyimak postingan sdr. Amor yang dengan sangat baik menyampaikan ‘pelintiran’ Paulus soal iman dan perbuatan terkait dengan sunat Ibrahim ini http://forum.swaramuslim.net/threads.php?id=3734_45_25_0

‘Titik ekstrim’ Yahudi yang menyatakan keselamatan terkait dengan pelaksanaan hukum Taurat dibalas dengan ‘titik ekstrim’ lainnya dari Paulus yang menyatakan keselamatan tergantung iman kepada Yesus. Saking berapi-apinya Paulus menyampaikan ancaman ini :

5:2 Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
5:3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

Ini terlihat sebagai suatu ajaran yang kebablasan dan menyulitkan penganut Kristen dijaman modern ini, dimana perkembangan ilmu pengetahuan ternyata memberikan bukti sunat sangat baik bagi kesehatan, maka ini menjadi buah simalakama bagi umat Kristen yang ingin bersunat dengan alasan kesehatan karena takut ‘kualat’ seperti yang diancam oleh Paulus.

Pada waktu itu bantahan-bantahan Paulus memang banyak ditujukan kepada ajaran Yahudi karena memang Islam belum muncul. Ketika ajaran Islam mulai diajarkan oleh nabi Muhammad SAW dan isinya banyak mengkoreksi, baik ajaran Yahudi maupun Kristen, maka ‘moncong senjata’ dialihkan. Yahudi dan Kristen yang tadinya ‘gontok-gontokan’ seakan-akan mempunyai musuh bersama yang membuat mereka terlihat kompak kembali. Dan yang lebih hebatnya urusan sunat yang tadinya menjadi ‘senjata andalan’ Yahudi dalam menghadapi Kristen justru banyak dijadikan umat Kristen untuk menyerang Islam. Perjanjian ‘jilid 2’ yang menyingkirkan Ismail yang dalam ajaran Islam merupakan nenek moyang kaum Quraisy, sukunya nabi Muhammad SAW, dipakai untuk menyatakan bahwa ajaran Islam ‘tidak punya tempat’ dalam sejarah perkembangan ajaran Tuhan. Kristen disatu sisi menentang sunatnya dilain pihak mengakui perjanjiannya, dan agar mereka bisa dalam posisi aman dalam kasus ini, maka ajaran Paulus soal sunat dipakai dengan penafsiran penuh ‘akrobat’.

Bahan : dari berbagai sumber..




sumber :http://forum.swaramuslim.net/more.php?id=4246_0_21_0_M

AKU DAN BAPA ADALAH SATU=AKU=BAPA/TUHAN?

oleh :archa

10:23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.
10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."
10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,
10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Kata ‘aku dan Bapa adalah satu’ tercatat dalam Alkitab pada Yohanes 10:30, yang merupakan ucapan Yesus dalam kerangka kisah tanya jawab beliau dengan kaum Yahudi di Baik Allah, beranda Salomo.. Kalimat ini merupakan ‘senjata andalan’ umat Kristen untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Hampir disetiap diskusi, apabila ditanya :”Mana ayat yang menyatakan Yesus adalah Tuhan”, umat Kristen umumnya menyodorkan Yohanes 10:30 ini, karena memang sampai sekarang tidak ditemukan ayat lain yang jelas Yesus menyatakan dirinya adalah Tuhan. Namun ada gejala umum ketika mengutip ayat ini, pihak Kristen biasanya menyampaikannya secara berdiri sendiri dan tidak menjelaskan kerangka ceritanya, mengapa Yesus bicara demikian, kepada siapa beliau bicara, apa reaksi si pendengar, lalu apa tanggapan Yesus terhadap reaksi si pendengar. Mari kita coba analisa ceritanya :

Ucapan ‘aku dan Bapa adalah satu, dimulai ketika Yesus yang sedang berjalan di serambi Salomo, dicegat oleh Yahudi yang menanyakan ‘apa bukti bahwa Yesus adalah Mesias’, dijawab oleh Yesus yang intinya menyatakan bahwa dia ‘sudah menerangkannya dan sudah membuktikannya dengan keajaiban dan mukjizat yang dilakukan beliau atas nama Bapa, namun Yahudi tetap saja tidak percaya karena pada dasarnya kaum Yahudi tersebut sama sekali tidak mempunyai itikad baik untuk mengakui Yesus, untuk itu Yesus menyatakan bahwa memang mereka adalah penentangnya, menentang ajaran yang disampaikannya sambil menyatakan bahwa orang yang mengikutinya akan selamat dunia dan akherat, terakhir beliau menegaskan bahwa keselamatan dunia akherat tersebut merupakan kekuasaan Bapa, yang lebih besar dari siapapun. dari ucapan Yahudi tersebut dan jawaban dari Yesus bisa kita simpulkan : (1) Ada kemungkinan kedatangan sang Mesias sudah di nubuatkan kepada kaum Yahudi (2) Ketika Yesus datang dan diduga merupakan Mesias tersebut, ternyata ajaran yang dibawanya tidak sesuai/mengkoreksi apa yang sudah ada dalam sebagian ajaran Yahudi yang ada (3) orang yang mencegat Yesus di serambi Salomo tersebut jelas datang dari kaum Yahudi yang menentang Yesus karena ajaran yang selama ini mereka yakini telah dikoreksi oleh ajaran yang disampaikan Yesus karena itu mereka selalu mencari kesempatan untuk menghentikan kegiatan Yesus kalau perlu membunuhnya (4) Yesus sudah menyampaikan bahwa dialah sang Mesias dengan perkataan dan bukti berupa mukjizat namun Yahudi yang memang sudah punya rencana jahat tersebut tidak mempercayainya (5) Ajaran yang disampaikannya akan membawa keselamatan dunia dan akherat bagi orang-orang yang mengikutinya (6)Yesus menyatakan dengan jelas bahwa orang yang patuh dan mengikuti ajarannya bukan atas kekuasaannya, tapi semata-mata atas kekuasaan Bapa, lalu dilanjutkan dengan ucapan Yesus yang populer itu :

10:30 Aku dan Bapa adalah satu."

Kalau dikaitkan dengan dialog sebelumnya, terlihat perkatan ini memang jauh dari kesan Yesus telah menyatakan dirinya adalah Tuhan, pengertian kalimat ini secara berdiri sendiri punya banyak penafsiran, bisa diartikan satu dalam zat atau roh, bisa juga satu dalam tujuan, satu dalam ajaran, bahwa apa yang disampaikan Yesus seperti yang ditanyakan Yahudi pada ayat sebelumnya, merupakan ajaran Bapa, tidak lebih dan tidak kurang, maka Yesus mengatakan ajarannya dan ajaran Bapa sama saja, adalah satu ajaran, yang telah disampaikan kepada kaum Yahudi, namun sebagian Yahudi berusaha membuktikan bahwa ajaran Yesus bukan ajaran Tuhan, sehingga pernyataan bahwa dia sang Mesias yang dimaksud bisa dibantah. Ternyata jawaban Yesus ini disalah-artikan, tergambar dari ayat berikutnya :

10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

Reaksi Yahudi kemudian adalah mereka melempar Yesus dengan batu, apa gerangan yang membuat mereka melakukan hal tersebut ?, yang jelas tindakan melempar batu pada orang lain bukanlah menggambarkan suatu kegembiraan atau manifestasi rasa cinta dan sayang, atau rasa terima kasih karena telah ditunjukkan jalan menuju keselamatan, Yesus juga bertanya :

10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"

Beliau heran karena sudah banyak melakukan perbuatan dan keajaiban yang sebagian besar untuk menolong kaum Yahudi tersebut, menyembuhkan penyakit, dll, lalu apa sebabnya mereka melempari dia dengan batu..??, Yahudi dalam jawabannya terkesan mengakui bahwa dalam sisi pekerjaan, memang Yesus telah banyak berjasa menolong mereka, namun semua perbuatan baik tersebut tidak bisa membenarkan ucapannya yang lancang itu :

10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."

Jawaban Yahudi tersebut menjelaskan bahwa kata-kata ‘aku dan Bapa adalah satu’ dianggap Yahudi sebagai kelancangan seorang manusia biasa yang mau menyamakan dirinya dengan Tuhan. Ini membuktikan (1) Terlihat bahwa dalam sistem ajaran Yahudi sekalipun sudah melenceng jauh, tetap tidak membuka peluang sedikitpun adanya manusia yang mengaku sebagai Tuhan. (2) Tidak ada nubuat dalam ajaran mereka bahwa Tuhan akan turun ke dunia berbentuk manusia, karena kalau sudah ada nubuatnya maka tindakan yang paling logis adalah dengan memeriksa kebenaran apakah Yesus adalah Tuhan yang dimaksud dan bukan malah melemparnya dengan batu. Lalu apa jawaban Yesus Kristus..?? ini merupakan bagian yang paling kontroversial dari potongan cerita :

10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan --,
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

Kalau memang Yesus adalah Tuhan, dan perkataan ‘aku dan Bapa adalah satu’ dimaksudkan beliau untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, seharusnya jawabannya adalah membenarkan sangkaan Yahudi tersebut, akan ada suatu ucapan yang berkonotasi sekalipun kaum Yahudi tidak setuju atau menentang kenyataannya dia memang Tuhan sesuai apa yang diucapkannya. Alih-alih menjawab demikian, Yesus malah membantahnya, sekalipun secara tidak langsung. Kalimat ‘tidakkah tertulis dalam Taurat..? berkonotasi membantah, lalu apa yang ditulis dalam Taurat..? yaitu ‘Aku telah berfirman: kamu adalah allah’, siapa yang dimaksud dengan ‘aku’ disini’..?? apakah Yesus..?? tidak ada firman Yesus dalam Taurat, maka kata ‘Aku’ disini adalah Tuhan, lalu siapa yang dimaksud dengan ‘kamu’..??, kalimat selanjutnya menjelaskan bahwa kata ‘kamu’ itu ditujukan kepada ‘orang yang menerima firman-Nya’. Dalam bantahannya terhadap prasangka Yahudi yang menuduhnya mengklaim dirinya sebagai Tuhan, Yesus mengatakan bahwa dalam Taurat ada kata yang sepadan dengan kata ‘aku dan Bapa adalah satu’, dan itu bukan dimaksudkan untuk menyatakan bahwa si penerima firman adalah Tuhan. Selanjutnya Yesus kembali menantang Yahudi tersebut dengan mengatakan ‘kalau dia berkata dia adalah Anak Allah, apakah masih tetap dituduh Yesus telah menghujat Allah..? padahal Yesus adalah orang yang dikuduskan dan telah diutus-Nya ke dunia.

Ada 2 hal yang perlu kita simak disini, satu, apakah memang ada dalam Taurat kalimat yang menyatakan Tuhan memanggil orang yang menerima firmannya dengan sebutan allah..?, dalam Perjanjian Lama, yang dinamakan Taurat adalah 5 kitab pertama, yaitu : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan, apakah ada kata tersebut dalam kelima kitab itu..??, kalau tidak ada maka bisa dikatakan Yesus telah berbohong (harap diingat kami kaum Muslim tidak sedikitpun percaya Yesus pernah berbohong, kalau ada informasi demikian kami menganggap informasinya yang tidak tepat), atau kemungkinan lain ; (1) bukan itu yang diucapkan Yesus, para penulis telah salah kutip, atau (2) memang ada kalimat tersebut dalam Taurat, tapi tidak tercantum dalam Taurat versi Perjanjian Lama atau (2) dua-duanya benar. Disini telah terjadi ketidak-sinkronan antara Perjanjian lama dengan Perjanjian Baru. Namun bagaimanapun itu, yang jelas Yesus telah membantah persangkaan dan tuduhan Yahudi bahwa dia telah menyatakan suatu kalimat yang mengaku dirinya sebagai Tuhan.

Hal yang kedua yang perlu disimak adalah kata ‘allah’ dengan huruf kecil, apa maksudnya..?? apakah para penterjemah Alkitab mau menunjukkan bahwa kata ‘kamu adalah allah’ adalah kata biasa dan bukan mau menunjukkan sesuatu yang istimewa, dan ‘allah’ disini bukanlah berarti Tuhan. Kalau itu yang dimaksud, maka bantahan Yesus tersebut tidak nyambung dengan apa yang dipermasalahkan kaum Yahudi. Buat apa Yesus membantah dengan kalimat yang ada dalam Taurat dan tidak mengindikasikan sebutan Tuhan kepada manusia..?? Justru bantahan Yesus itu menjadi tepat kalau kata ‘allah’ yang dimaksud berarti Tuhan, mungkin dalam konteks ini artinya ‘orang yang dekat dengan Tuhan’, maka itu baru nyambung, kata Yesus ‘aku dan Bapa adalah satu’ sama saja artinya dengan firman Tuhan yang menyatakan ‘kamu adalah Allah’, tentu disinipun kembali harus kita telusuri apa benar kata-kata Yesus persis seperti itu mengingat Alkitab ditulis bukan dalam bahasa ucapan yang dipakai Yesus Kristus.

Perihal penyatuan antara manusia dengan Tuhan tersebut kembali dijelaskan oleh Yesus dana ayat berikutnya namun Yahudi kembali salah terima :

10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."
10:39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.

Yesus kembali menyatakan kepada Yahudi yang tetap tidak mau mempercayainya, bahwa dia adalah utusan Tuhan, Mesias yang telah dinubuatkan, bahwa dia mengatakan, sekalipun Yahudi tetap tidak mau percaya kepada Yesus, maka percayakan pada pekerjaan dan tindakannya yang penuh mukjizat, sebagai bukti bahwa Yesus melakukannya atas kekuasaan Bapa, bukan Yesus yang mempunyai kekuatan tersebut melainkan Bapa yang bekerja melalui dirinya. Kata ‘Bapa dalam aku dan aku dalam Bapa’ sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam implementasi suatu ajaran agama. Sebelumnya Yesus sudah menyatakan dalam Taurat ada kata ‘kamu adalah allah’. Itu dinamakan kata yang berbau ‘sufistik’. Dalam ajaran Islam ada hadist nabi :” "Senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku melalui ibadat sehingga Aku cinta kepadanya. Orang yang Ku-cintai, Aku menjadi pendengaran, penglihatan dan tangannya."

Lebih jauh dengan aliran sufi ini bisa dibaca :

http://media.isnet.org/islam/Paramadina/Konteks/TasawufHN1.html

Sebenarnya kita sangat akrab dengan hadist ini, karena Dhani Ahmad menjadikannya sebagai syair dari lagu group Dewa:

Satu - Dewa

aku ini adalah dirimu
cinta ini adalah cintamu
aku ini adalah dirimu
jiwa ini adalah jiwamu
rindu ini adalah rindumu
darah ini adalah darahmu

reff: tak ada yang lain selain dirimu
yang selalu ku puja
ku sebut namamu di setiap hembusan nafasku
ku sebut namamu, ku sebut namamu

dengan tanganmu aku menyentuh
dengan kakimu aku berjalan
dengan matamu aku memandang
dengan telingamu aku mendengar
dengan lidahmu aku bicara
dengan hatimu aku merasa

Kalau Yesus mengatakan ‘aku dan Bapa adalah satu’ sebenarnya bukan berarti beliau mau menyatakan bahwa dia adalah Tuhan..

AJARAN KASIH : ANTARA TEORI DAN FAKTA

Tulisan ini merupakan diskusi di thread : http://forum.swaramuslim.net/threads.php?id=3753_0_21_0_C antara jones dengan sdr. teman, yang saya (PENULIS ARTIKEL INI / ARCHA)angkat menjadi topik terpisah, tujuannya selain khawatir apa yang disampaikan jones ini akan 'tenggelam' dalam postingan sampah sehingga akan susah untuk mencarinya kembali, juga untuk pelepas 'dahaga' bagi pembaca yang gandrung berdiskusi berdasarkan fakta dan data statistik.

Untuk rekan-rekan Christian, saya mencoba menjawab dengan mengikuti pola “diskusi” evangelist ala bung Teman, sorry kalau anda-anda tersinggung.

Mempraktekkan ajaran “kasih” Jesus seperti yang tercatat pada bible? Jesus sendiri tidak mempraktekkan “ajaran kasihnya” baca kembali postingan saya pada threat ini 07 Jul 07 - 10:30 am. Apakah ajaran “kasih” Jesus membawa damai?

Berdasarkan matthew 10:34 Jesus tidak membawa damai.

10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang (machaira).

Ket : 3162 macaira probably feminine of a presumed derivative of mach - mache 3163; a knife, i.e. dirk; figuratively, war, judicial punishment:--sword. μαχαιρα (218) a large knife or dagger, short sword. Machaira, adalah senjata yang canggih pada saat itu alias alat pembunuh yang mematikan http://www.aurorahistoryboutique.com/A000045.htm (padanan di Indonesia: clurit), jadi machaira pada ayat itu konotasinya apa?. Pengertian machaira menurut PB dan PL adalah sama : senjata, alias alat pembunuh. Untuk memotong telinga Matt 26:51 machairan, noun, singular. Bisa dibeli Luke 22:38 machairai, noun, plural.

Yahweh sendiri punya machaira (bacalah septuagint)

Exo 22:24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang (machaira), sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.

Deut 32:41 apabila Aku mengasah pedang-Ku (machairan mou) yang berkilat-kilat, dan tangan-Ku memegang penghukuman, dst...

Deut 32:42 Aku akan memabukkan anak panah-Ku dengan darah, dan pedang-Ku(machairan mou) akan memakan daging:...dst

Silahkan anda check sendiri apa arti “machaira” pada ayat bible lainnya.

Digunakan untuk siapa "machaira" (senjata) itu?

Matt 10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,

Matt 10:36 dan musuh (echtroi) orang ialah orang-orang seisi rumahnya.

Apa yang dipisahkan dengan “machaira”, orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya?, Machaira adalah senjata, digunakan untuk memisahkan ruh dan jasad mereka alias membunuh, sehingga mereka benar-benar terpisah oleh kematian. Tindakan apa yang harus dilakukan terhadap musuh dengan “machaira” ditangan? Apa ayat itu tidak berkonotasi untuk membunuh anggota keluarga sendiri?

Realisasi Matt 10:34, pengikut Jesus diperintah membeli machaira (anda sudah membeli atau belum?)

Luke 22:36 Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang (machaira).

Luke 22:49 Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: "Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang

Peter memakai machaira Matt 26:51

Saya punya contoh applikasi Matt 10:34. Saya mau sedikit cerita tentang ajaran kasih Jesus. Kembali ketahun 1994 di Rwanda negeri itu adalah negeri yang paling Christian di benua Africa, buah success evangelical missionary ( http://www.britannica.com/eb/article-40763/Rwanda ), tapi ditahun itu tanpa ada pihak luar yang mengadu domba dua suku Hutu dan Tutsi saling bantai tidak pandang bulu termasuk para tokoh/pemuka agama juga terlibat/ gereja (Rwanda Christian Churches and Genocide in Rwanda my research indicates that religion was nevertheless an essential element in the Rwandan genocide. Timothy Longman Vassar College

1. Christian_Church_Genocide.htm

2. http://iwpr.net/?p=acr&s=f&o=325838&apc_state=henpacr

3. http://www.afrol.com/html/Countries/Rwanda/backgr_cross_genocide.htm

4. http://www.unitedhumanrights.org/Genocide/genocide_in_rwanda.htm

5. http://www.geocities.com/missionalia/rwanda1.htm

6. http://findarticles.com/p/articles/mi_m1058/is_8_121/ai_n6003109

7. http://www.newsfromafrica.org/newsfromafrica/articles/art_10231.html



Fakta: Dinegeri penganut ajaran Jesus yang katanya penuh kasih, dengan melibatkan gereja dan tokoh agama, rakyatnya saling membunuh, mereka melakukannya tanpa dengan alat pembunuh massal, hanya dalam waktu 100 hari atau 3 bulan 800.000-1000.000 nyawa manusia melayang (lebih dari 10% jumlah penduduk yang kala itu berjumlah 7,7 jt), hampir 10.000 nyawa sehari!!!!!(melebihi kekejaman rekan seiman mereka, Nazi). Bayangkan kalau berat rata-rata penduduk Rwanda/ Burundi yang terbunuh 40 kg, total korban genocide ajaran kasih = 800 ribu X 40 kg = 32 ribu ton/ 3 bulan melebihi produksi daging sapi nasional 34 ribu ton/ tahun http://www.bppt.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1553&Itemid=30

Ajaran apakah yang memperlakukan manusia lebih kejam dari pada memperlakukan binatang?

Peristiwa itu sepertinya sesuai dengan Matt 10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang…….

Bagaimanakah rekonsiliasi mereka?

1. http://www.nytimes.com/2004/04/07/international/africa/07RWAN.html?ex=1396756800&en=e0838186e9f4832f&ei=5007&partner=USERLAND


2. http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/africa/3561365.stm


3. http://www.islamonline.net/English/News/2002-09/24/article42.shtml


Kembali kepada fitrah manusia. (Setelah tragedi tersebut para penduduk Rwanda mulai beralih memeluk Islam yang mereka anggap bisa menciptakan kedamaian)

Pertanyaan dari sdr. teman : "Saya tidak punya data statistik .. tapi permusuhan itu dari dulu ada. Bagaimana mengukur "bertambah kasih" atau "bertambah bermusuhan" ???" dijawab :"Paling mudah ukur saja dengan jatuhnya korban jiwa". Lalu Jones mengungkapkan fakta dan data statistik :

Coba anda check data ini valid atau tidak.

Sejak jaman Rasulullah tahun 622 hingga kini korban jiwa jang jatuh karena keterlibatan orang yang mengaku beragama Islam termasuk peristiwa politik dll.

Arab Outbreak, et seq. (7th Century CE and beyond) TOTAL: 698,200
Perang salib : 2000,000
Muhammad Shah Sultan of Kulbarga vs. Bukka I, Raya of Vijayanagar (1366) 500,000
Armenian Massacres (1915-23): 1 500 000
Bangladesh (1971): 1 250 000
Afghanistan (1979-2001): 1 800 000
Iran-Iraq War (1980-88): 1 000 000
Sudan (1983 et seq.): 1 900 000
Iraq, Saddam Hussein (1979-2003): 300 000
Kurdistan (1980s, 1990s): 300 000
Somalia (1991 et seq.): 400 000
Indonesia (1965-66): 450 000
Sudan (1955-72): 500 000
Lebanon (1975-90): 150 000
East Timor, Conquest by Indonesia (1975-99): 200 000
Uganda, Idi Amin's regime (1972-79): 300 000
Greco-Turkish War (1919-1922): 250 000, dll.

Total katakanlah 15 000 000 jiwa selama 14 abad, (Kalau karena ke Islaman saja jumlah korban diatas akan jauh berkurang),lebih sedikit jumlahnya bila dibandingkan dengan orang yang mati karena merokok di tahun 80 an. (R. Peto, "Mortality from tobacco in developed countries: indirect estimation from national vital statistics", Lancet, 23 May 1992: 1980s: 17,000,000}

Check data ini valid atau tidak.

Korban jiwa jang jatuh karena keterlibatan orang yang mengaku beragama Kristen. Ajaran yang diclaim "kasih"

0-XI terlalu panjang urutannya

Crusades (1095-1291) 1 000 000
Albigensian Crusade (1208-49) 1,000,000
During the Saracen slaughters in Spain 7000 000
Saxons and Scandinavians lost their lives opposing the introduction of Christianity 2 000 000
Holy Wars against the Netherlands, Albigenses, Waldenses, and Huguenots 1,000,000
Spanish Inquisition (1478-1834) 350000
French Wars of Religion 16th century 3 000 000
Thirty Years War 17th century 7 000 000

Total 22 000 000 selama 6 abad, siapakah pelakunya ? Ini melebihi 15 jt selama 14abad.

Penjajahan & perang Abad 18 - 19
Congo Free State (1886-1908): 8 000 000
Annihilation of the American Indian 20.000.000
(untuk genocide American Indian diatas angkanya lebih banyak dari itu, sedang saya pelajari)
Philippines Insurgency (1899-1902): 220 000
Brazil (1900 et seq.): 500 000
Amazonia (1900-12): 250 000
Portuguese Colonies (1900-25): 325 000
French Colonies (1900-40) >200,000
Abyssinian Conquest (1935-41): 400 000
Algeria (1954-62): 537 000
British India 19th century 17 000 000, dll.

Total kira kira 45 000 000 jiwa selama 2 abad , siapakah pelakunya ? lho kok grafiknya meningkat ?

Abad 20

First World War (1914-18): 15 000 000
Second World War (1937-45): 55 000 000
That's 35,000,000 deaths which can probably be blamed on Hitler to one extent or another.
Mexican Revolution (1910-20): 1 000 000
Spanish Civil War (1936-39) and Franco Regime (1939-75): 365 000 + 100 000
Korean War (1950-53): 2 800 000
First Indochina War (1945-54): 400 000
Second Indochina War (1960-75): 3 500 000
Ethiopia (1962-92): 1 400 000
Rwanda and Burundi (1959-95): 1 350 000
Liberia (1989-97): 150 000
Zaire (Dem. Rep. Congo), Civil War (1997) 250,000
Bosnia and Herzegovina (1992-95): 175 000
Iraq - International embargo (1990-): 350 000
Guatemala (1960-1996): 200 000
Colombia (1946-58): 200 000
Greek Civil War (1943-49): 158 000
Balkan Wars (1912-13): 140 000. dll.

Total kira kira 70 000 000 juta jiwa selama 1 abad , melonjak drastic siapa lagi pelakunya..? Jadi selama adanya Christianity hingga kini tahun sudah 140.000.000 juta jiwa melayang

Bagaimana nantinya di abad 21 ? Apakah itu yang disebut buah ajaran kasih ?

Coba direnungkan

20 abad 140 juta, 14 abad 15 juta

Ajaran yang manakah yang pantas disebut damai ? Perjanjian lama menyebutkan 1,300,000 orang mati atas perintah Jehowa, penduduk dunia saat itu 300,000,000 http://www.census.gov/ipc/www/worldhis.html

Persentasi orang mati diatas, dibanding jumlah penduduk dunia adalah 0.43%. Sekarang Perjanjian Baru total korban jiwa keterlibatan orang mengaku beragama Kristen 140,000,000 penduduk dunia sekarang 6,000,000,000. Persentasi orang mati diatas dibanding jumlah penduduk dunia adalah 2.33%.
0.43 % menjadi 2.33%??? Kok malah meningkat 540 %?


Saya mau bertanya,
Berdasarkan kisah bible, kesejahteraan apa yang dibawa Jesus kepada bani Israel, ummat yang kepada mereka dirinya diutus?
Fakta: Hanya dua generasi (40 tahun) setelah christianity diajarkan di Judea, bani Israel dihancurkan Romawi synagog agung dibumi ratakan, penduduknya dibunuh, diperbudak, diasingkan atau terpaksa meninggalkan tanah Judea.
It is estimated that as many as one million Jews died in the Great Revolt against Rome. When people today speak of the almost two-thousand-year span of Jewish homelessness and exile, they are dating it from the failure of the revolt and the destruction of the Temple.

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Judaism/revolt.html
http://www.bible-history.com/nero/NEROThe_Jewish_Revolt.htm
http://www.livius.org/ja-jn/jewish_wars/jwar03.html

Berdasarkan riwayat, para pengikut Jesus sendiri dianiaya, dibunuh, bahkan ada yang mati tergantung termasuk para apostles yang katanya menerima roh kudus (menurut deut 22 mati tergantung terkutuk = masuk neraka???)
http://findarticles.com/p/articles/mi_qa4044/is_200604/ai_n16452274/pg_4

Saya mau bertanya lagi katanya Jesus membebaskan bani Israel dan pengikutnya dari dosa, sedangkan menurut Paul upah dosa adalah maut(kematian)Roma 3:23, apakah bisa dikatakan bebas dosa = bebas maut?

Kalau ya, berdasarkan fakta diatas Jesus tidak membebaskan bani Israel dan pengikutnya dari dosa.

Setelah ratusan tahun menggeliat dalam persaingan diantara denominasi dan syncretism, pada abad IV di Romawi Christianity dijadikan agama negara, ‘ajaran kasih yang sejati‘ menjadi nampak: Early Christianity was a minority Religion in the Roman Empire and the early Christians were themselves persecuted during that time. After Constantine I converted to Christianity, it became the dominant religion in the Roman Empire. In the view of some historians, the Constantinian shift turned Christianity from a persecuted into a persecuting religion. http://www.truthbeknown.com/victims.htm

Fakta: Seabad kemudian dunia memasuki jaman kegelapan (Dark Ages)peradaban manusia diambang dan menuju keruntuhan.

http://en.wikipedia.org/wiki/Dark_Ages 476

So apa yang dibawa christianity berdasarkan bible kepada kemanusiaan?

Siapakah yang menyelamatkan manusia dari kehancuran peradaban?

INFIDEL" REDEEMS CHRISTENDOM

As very pertinent to an understanding of the Rebirth of Learning, a paragraph will be devoted to a summary notice of Arabian culture and its saving influence on Christian ignorance; for it was, the Arabs who brought learning, literature and science to benighted Christendom and created the Renaissance which ended the Dark Ages of Faith.

Yet, in exactly 100 years, even before they were checked by the Christian Charles Martel at the battle of Tours in the heart of France, in the year 732, the Mohammedan Arabs became and remained the most highly civilized people in the world, the masters of an illustrious Empire of far greater extent than Christendom,--and which embraced the greater part of Christendom; and minions of good Christians quickly dropped God and Christ and became worshippers of Allah and his Prophet Mohammed.

http://altreligion.about.com/library/texts/bl_forgerychristianity56.htm




Kasih?? Damai??? ATAU HANYA LIPS SERVICE BELAKA???

Masalah Hadist Shahih

oleh :archa

Dalam forum ini, banyak muncul pertanyaan terutama dari Non Muslim. Ketika mereka melontarkan suatu hadist (kebanyakan isinya bisa dijadikan alat untuk menyerang Islam dan Rasulullah), rekan-rekan Muslim menggugat bahwa hadist tersebut dhaif (palsu). Bagaimanakan cara menentukan suatu hadist shahih atau dhaif…?

Rasulullah pada khotbahnya di Wada’ yaitu ibadah haji terakhir yang dilakukan Rasulullah sebelum beliau wafat : “Perhatikanlah perkataanku ini wahai manusia…., karena telah kusampaikan. Sesungguhnya, aku tinggalkan kepadamu sesuatu yang jika engkau berpegang dengannya niscaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya, suatu urusan yang terang nyata, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.”

Sunnah adalah segala perkataan dan tingkah laku Rasulullah, yang diyakini umat islam sebagai contoh sempurna seseorang dalam menjalankan ajaran Islam. Allah sendiri menyatakan dalam Al-Qur’an :

21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al Ahzab)

Maka apabila Al-Qur’an memerintahkan semua pengikutnya untuk melaksanakan shalat :

43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’. (Al Baqarah), Misalnya dalam melaksanakan shalat, juklaknya ada dalam hadist :

Shahih Bukhari : dari Sayyar bin Salamah, katanya : “Aku datang dengan ayahku kepada Abu Barzah al Aslami, lalu ayahku bertanya : “bagaimana caranya Rasulullah melakukan shalat wajib..??”. Jawab Abu Barzah : “Nabi melakukan shalat zhuhur ketika matahari tergelincir ke barat, shalat ‘asyar ketika kami kembali dari perjalanan ke ujung kota, sedangkan matahari masih terasa panasnya, dan nabi lebih suka mengundurkan syalat ‘isya namun tidak menyukai tidur sebelum shalat ‘isya, dan selesai shalat shubuh ketika seseorang telah mengenal orang yang duduk disampingnya (sudah ada cahaya matahari pagi), sedangkan Nabi membaca dalam shalat shubuh tersebut sebanyan 60 sampai 100 ayat), sedangkan untuk shalat magrib Abu Sayyar menyatakan lupa apa yang diucapkan Rasulullah.

Shahih Bukhari : Ibnu Umar mengatakan, bahwa Rasulullah bersabda : “Apabila tepi matahari telah muncul hendak terbit, maka tundalah shalat lebih dahulu hingga matahari agak tinggi sedikit dari pinggir langit (waktu shalat Dhuha), dan apabila tepi matahari telah mulai hilang ditepi langit maqka tundalah shalat terlebih dahulu sehingga matahari itu terbenam sama sekali (waktu shalat magrib).

Ini juklak tentang perintah shalat dilihat dari sisi waktunya, adapula hadist tentang tata-cara shalat, hal-hal yang membatalkan shalat, tempat shalat, dll. JADI TATA CARA RITUAL IBADAH DALAM ISLAM BUKAN DIKARANG-KARANG SENDIRI, MELAINKAN ADA CONTOHNYA DARI RASULULLAH, itulah gunanya hadist.

196. Dan sempurnakanlah ibadat haji dan umrah karena Allah. (Al Baqarah)

Juklaknya ada dalam hadist, contohnya ;

Shahih Muslim : Dari Ya’la bin Umayyah, dari bapaknya, katanya : “Rasulullah bersabda : “ tanggalkan jubahmu, cuci cat jenggot dan rambutmu. Lalu apa yang diperbuat dalam haji lakukan pula dalam umrah”. Itu juklak terkait dengan cat rambut dan pakaian, ada juga juklak soal waktu haji, hal yang membatalkan haji, dll. JADI UMAT ISLAM TIDAK NGARANG-NGARANG SENDIRI BAGAIMANA CARANYA MELAKSANAKAN RITUAL IBADAH HAJI, MELAINKAN ADA PANDUANNYA DARI RASULULLAH, itulah gunanya hadist.

semua ‘juklak’ dari ritual ibadah tersebut dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW sebagai sunnah dan dicatat dalam hadist.

Sunnah Rasulullah ditemukan dalam hadist, namun tidak semua hadist berisi Sunnah Nabi, ada juga hadist yang menceritakan tentang ucapan para sahabat yang bercerita seputar kejadian-kejadian disekitar Rasulullah. Setelah wafatnya Rasulullah, ditemukan banyak beredarnya hadist-hadist, termasuk hadist-hadist palsu, yaitu bukan merupakan ucapan dan tingkah laku Nabi, atau kejadian sebenarnya disekitar Nabi, tapi dikatakan barasal dari Rasululllah. Umumnya hadist palsu ini digolongkan kepada 3 hal :

1. Diproduksi oleh umat Muslim sendiri dengan tujuan untuk menyerang Muslim yang lain, yang merupakan lawan politiknya, seperti pertikaian antara Syiah dengan non Syiah, masing-masing memproduksi hadist palsu untuk mempengaruhi masyarakat bahwa lawannya adalah golongan yang bertentangan dengan ajaran Islam, atau menyatakan golongannya sendiri yang diakui sebagai Islam yang benar.

Contohnya ada hadist : Rasulullah bersabda : “Hai Ali.., sesungguhnya Allah telah mengampunimu, keturunanmu, kedua orang tuamu, ahlimu, kelompokmu dan orang orang yang mencintaimu “. Selain isnadnya yang tidak jelas, isinya juga bertentangan dengan Al-Qur’an. Atau sebaliknya : Dari Abdullah ibn Abu Aufa, katanya, saya melihat Nabi sedang bersenda gurau dengan Ali, tiba-tiba datang Abu bakar dan Umar menghadap beliau, maka Nabi bersabda : “ Wahai Ali, cintailah mereka, dengan demikian engkau akan masuk surga”. Ini juga dikategorikan palsu karena peneliti hadist menemukan isnadnya tidak jelas dan isinya juga ngawur.

2. Diproduksi oleh Non Muslim yang bermaksud untuk membelokkan ajaran Islam, memproduksi hadist palsu yang berisi ajaran yang sama sekali tidak diajarkan oleh Rasulullah, biasanya merupakan ‘infiltrasi’ ajarannya dan dikemas dengan bunyi hadist yang ‘terlihat Islami’.

Contohnya ada hadist favorit yang sering dilantunkan netters non Muslim disini yang berbunyi : “Semua bayi yang baru lahir digoda oleh syaitan, kecuali Isa Almasih dan ibunya”. Lalu dikatakan ini Shahih Bukhari Muslim, padahal tidak ada hadist tersebut dalam kitab Shahih Bukhari Muslim, yang ada justru ; Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah bersabda : “Tidak seorang anakpun yang lahir kecuali dalam keadaan suci bersih. Kedua orang tuanyalah yang menyebabkan dia menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi”. Biasanya tekhniknya, kedua kalimat ini digabung dan dinyatakan : ini shahih Bukhari Muslim, padahal yang shahihnya itu kalimat kedua, sedangkan kalimat pertama ‘dicantelkan’ dan ‘ikut-ikutan’ menjadi shahih.

3. Ada juga yang memproduksi hadist palsu dengan tujuan yang baik, maksudnya untuk memperjelas dan memotivasi agar pemeluk Islam makin giat melaksanakan ajaran Islam. Sekalipun maksudnya baik, tapi karena tidak memenuhi syarat sanad dan matannya, para peneliti hadikst memasukkannya kedalam hadist palsu.

Contohnya : “Barang siapa yang mengucapkan Laa ilaa haa illa Allah, maka untuk setiap kata yang diucapkan itu ia telah menciptakan seekor burung yang paruhnya terbuat dari emas dan sayapnya terbuat dari marjan”. Hadist tersebut dikatakan diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Ma’in, namun ketika ditanyakan kepada kedua ulama tersebut, mereka mengatakan tidak pernah mengeluarkan atau mendengar dari orang lain hadist yang dimaksud.

Menurut Dr. syamsuddin Arif. MA dalam jurnal triwulan Al-Insan No.2 Vol 1 thn 2005, “Perlu diketahui dan senantiasa diingat bahwa umat Islam, khususnya kaum berilmu alias ulama, dari dulunya (salaf) hingga sekarang (khalaf), tidak pernah ada yang meyakini dan mengatakan bahwa seluruh hadist yang ada itu adalah asli atau shahih semua. Sebaliknya, tidak ada pula yang berkeyakinan bahwa semua hadist yang ada itu palsu belaka.

Hadist dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria :

(1) dari segi jumlah periwayatnya, dalam menyampaikan sebuah hadist, Rasulullah kadang berhadapan dengan banyak orang, kadang dengan segelintir orang dan bisa juga hanya kepada satu orang saja. Orang-orang tersebut kemudian menyampaikan secara turun-temurun. Hadist yang disampaikan kepada banyak orang disebut hadist muttawatir, ini klasifikasi hadist yang paling berbobot, karena diriwayatkan oleh banyak orang, kecil kemungkinan bahwa banyak orang sepakat berbohong dan mengeluarkan hadist palsu, kalau disampaikan kepada beberapa orang saja disebut hadist mansyur tingkat keshahihannya berada dibawah hadist muttawatir. Kalau disampaikan hanya kepada satu orang disebut hadist ahad tingkat kepercayaan orang terhadap hadist ini tergantung kualitas orang yang meriwayatkannya dan persambungan sanadnya (cara penyampaian).

(2) Dari sisi penerimaan dan penolakan, hadist dibagi atas hadist shahih yaitu yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh orang yang mempunyai reputasi baik, isi hadist tersebut tidak syadz (tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadist lain yang lebih kuat) dan tidak mengandung cacat (tidak ditemukan adanya usaha penipuan dengan cara menyambung sanadnya seolah-olah sampai kepada Rasulullah), ada juga hadist hasansedikit dibawah hadist shahih, karena dalam periwayatannya ditemukan orang-orang yang ‘agak diragukan’ kredibilitasnya, dan hadist dhaif merupakan lawan dari hadist shahih, sanadnya terputus, orang yang meriwayatkannya tidak dikenal, dll.

Bagaimana mengetahui seorang yang meriwayatkan hadist adalah orang baik atau bukan..? dalam ilmu hadist ada suatu cabang ilmu yang khusus menelaah sejarah para perawi (yang meriwayatkan) hadist, yaitu Ilmu Riyal al-Hadist, membicarakan tentang orang-orang yang membawa hadist mulai dari sahabat Rasulullah sampai periwayat terakhir, sejarah hidupnya, reputasinya, dll.

Contoh cara menelaah suatu hadist.

Dari Hadist Turmudzi :
Diriwayatkan dari Abu salamah yahya Ibn Khalaf, katanya, telah bercerita kepada saya Bisyr Ibn al-Mufaddal, dari ‘Ummarah ibn Ghaziyyah, dari yahya Ibn “Ummarah , dari Abu Sa’id al-Khudri, dari Nabi Muhammad SAW, katanya : “Talqinlah mayitmu dengan Laa Ilaha Illallaah..”

Dari hadist Abu Dawud :
Telah bercerita kepada kami, Musaddad, katanya dari Bisyr, katanya dari ‘Ummarah ibn Ghaziyyah, katanya dari Yahya ibn ‘Ummarah, katanya dari Abu Sa’id al Khudri, katanyaq Rasulullah pernah bersabda : “Talqinlah mayitmu dengan Laa Ilaha Illalaah..”

Dua hadist ini bunyinya sama, namun dari para periwayatnya ada dua jalur, yang berpisah setelah Bisyr ibn al-Mufaddal, yaitu satu kepada Abu Salamah kemudian dikumpulkan oleh Tumudzi, satu lagi kepada Musaddad dikumpulkan oleh Abu Daud.

Jalur Turmudzi kemudian dianalisa :, Al Turmudzi, tercatat sebagai seorang yang mumpuni dan jujur hidup tahun 209 – 279 H. Turmudzi menerima hadist dari abu Salamah, dalam kitab Tahzib al-tahzib ditemukan nama lengkap tokoh ini Yahya ibn khalaf al-Bahili Abu salamah al-Bishri, tidak disebutkan kapan lahirnya, namun tercatat tanhun kematiannya 242 H, jadi Abu salamah dipastikan bertemu dengan Turmudzi. Kemudian dianalisa orang diatasnya yaitu Bisyr ibn Al-Mufaddal, dalam kitab Tahzib, ada 38 orang yang bernama Bisyr, tapi hanya 1 orang yang ibn al-Mufaddal, tercatat sebagai tokoh yang menerima hadist dari banyak ulama, tidak tercatat kapan lahirnya, namun wafatnya adalah tahun 187 H, jadi tidak jelas apakah Abu salamah pernah bertemu dengan Bisyr ibn al-muhaddad. Setelah ditelusuri sampai keatas, maka hadist ini digolongkan sebagai hadist hasan belum dikategorikan hadist shahih..

Tentu ada pertanyaan, alangkah nyelimetnya.., apakah seorang muslim harus meneliti seperti itu…?, kalau anda berminat tentu saja dipersilahkan.. anda terbuka untuk meneliti suatu hadist shahih atau tidak dengan cara tersebut. Namun bagi kebanyakan muslim, sudah ada para Ulama Hadist yang melakukan hal itu, dan mengeluarkan buku kumpulan hadist, yaitu :

1. Imam Bukhari, tercatat ‘mengkoleksi’ ratusan ribu hadist baik yang shahih maupun yang tidak, karena beliau memang dikenal punya ‘hobby’ demikian sejak masa mudanya. Imam Bukhari banyak menulis buku tentang hadist, namun yang menjadi rujukan kaum Muslim sampai sekarang adalah kitab ‘Al jami’ al Shahih’ atau populer disebut Shahih Bukhari’. Imam Bukhari hanya memasukkan hadist yang dinilainya shahih saja ke dalam bukunya tersebut, tercatat berjumlah 9.082 buah hadist, namun terdapat hadist yang disebut ulang (hadist yang bunyinya sama tapi diriwayatkan oleh jalur yang lain), kalau tidak diulang, jumlah hadistnya adalah 2.602 buah. Namun terdapat pula kritik atas Shahih Bukhari ini, terdapat kira-kira 110 buah hadist yang diragukan para ulama setelahnya, karena kualitas periwayatnya yang dianggap tidak memenuhi syarat, tapi menurut Imam Bukhari sudah memenuhi syarat.

2. Imam Muslim, ada sekitar 20 buku yang ditulis oleh Imam Muslim, namun yang menjadi rujukan umat Islam sampai sekarang adalah kitab ‘Shahih Muslim’ yang berisi 3.030 buah hadist. Namun ulama sesudahnya menyatakan bahwa tedapat sekurang-kurangnya 620 buah diantaranya yang diragukan keabsahannya. Contohnya adalah, terdapat hadist yang berbunyi : “ Barang siapa setiap pagi makan tujuh biji kurma, tidak akan dilanda oleh bahaya racun atau sihir pada hari itu hingga malamnya”. Ahmad Amin mengkritik hadist tersebut karena dinilainya tidak masuk akal. Namun al Siba’I melakukan pembelaan bahwa : ‘sebuah hadist dapat kita terima kebenarannya selama sanadnya shahih dan matannya juga shahih. Persoalannya, pernahkan ahli kedokteran melakukan penelitian untuk membuktikan kebenaran hadist tersebut..??

3. Imam Abu Daud, menghasilkan kitab kumpulan hadist dengan fokus pada bidang fiqih (hukum), yang terkenal adalah kitab ‘Sunan Abu Daud’ berisi 4.800 buah hadist. Beliau mengakui bahwa tidak semua hadist dalam kitab tersebut adalah shahih, karenanya dia memberikan catatan terhadap beberapa hadist lemah yang ada di dalamnya. Dalam dunia Islam kitab Sunan Abu Daud ini, diperlakukan berada dibawah kitab shahih Bukhari Muslim.

4. Imam Turmudzi, menghasilkan kitab hadist ‘Sunan al Turmudzi, memuat 3.956 hadist, di dalam kitab tersebut dimasukkan semua hadistr shahih, hasan (baik) dan dha’if, lalu setiap hadist tersebut diberi catatan dan keterangan. Turmudzi adalah orang yang pertama kali memunculkan istilah hadist hasan (baik) yaitu hadist yang tidak layak digolongkan shahih, tapi juga bukan hadist dha’if.

5. Imam al Nasa’I, menghasilkan kitan hadist ‘Al Sunan al Kubra’ di dalamnya juga dimuat hadist shahih, hasan dan dha’if, lalu beliau menseleksi kembali kitab tersebut untuk memilih hanya hadist yang shahih saja, maka lahirlah kitab ‘Al Sunan al Mujtaba’, tapi ternyata dalam kitab yang terakhir ini ditemukan juga hadist hasan dan dha’if.

6. Imam Ibnu Majah, menghasilkan kitab ‘Sunan Ibnu Majah’ memuat 4.341 buah hadist, Ibnu Majah tidak memberikan catatan tentang hadist yang ada dalam kitab tersebut, maka semua diserahkan kepada pembacanya untuk menilai. Dr. Fuad abdul Baqi mencatat terdapat 199 hadist bernilai hasan, 619 lemah dan 99 buah hadist munkar

Dalam dunia Islam, kitab hadist yang terbaik sampai sekarang adalah oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, beliau menjamin bahwa hadist yang ada dalam buku tersebut dikategorikan sebagai hadist shahih. Jadi ‘trend’ orang orang termasuk non muslim dalam forum ini, mengutip suatu hadist, lalu diberi keterangan dalam kurung ‘Bukhari Muslim’, maka salah satu untuk menchecknya, silahkan baca kitab karangan Imam Bukhari yaitu ‘Shahih Bukhari’ dan karangan Imam Muslim yaitu ‘Shahih Muslim’, ada nggak hadistnya disana, kalau ada, apakah bunyinya sama.

Bagi saya pribadi, tidak perlu mempedulikan gugatan non muslim soal shahih atau tidaknya suatu hadist, tentang ‘sekian orang yang masuk surga sekian yang masuk neraka, atau tentang sekian golongan umat Islam, cuma satu golongan yang masuk surga. dll’, kalau mereka bertanya, suruh saja membuka sendiri kitabnya dan mencarinya sendiri, apa benar yang dikutip tersebut ada dalam kitab hadist yang bersangkutan. Yang perlu dipedomani dari suatu hadist adalah : KETERANGAN UNTUK MENJALANKAN APA YANG DIPERINTAHKAN OLEH AL-QUR’AN, sesuai yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, sehingga apa yang diwasiatkan oleh Rasulullah dalam khotbahnya pada haji Wada’ tersebut terlaksana :

“Sesungguhnya, aku tinggalkan kepadamu sesuatu yang jika engkau berpegang dengannya niscaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya, suatu urusan yang terang nyata, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya”

AL-QURAN : FIRMAN TUHAN ATAU HASIL JIPLAKAN/CONTEKAN ???

oleh : Archa

PART I (a.1)

* Qs 5:27-32
# Tradisi kuno Yahudi (150-200 M) yg ditulis oleh Pierke Rabii Eleazer:
“ Adam dan Hawa duduk dekat mayat Habel,menangis karena tidak mengetahui apa yang harus diperbuat,mereka tidak mengerti (berpengetahuan) tentang penguburan.Seekor burung gagak hinggap,mengambil tubuh yang mati dari binatang jenisnya,dan setelah menggali-gali di bumi,dia menguburnya di depan mata mereka.Adam berkata:”mari kita meniru petunjuk gagak itu”,dan mengambil mayat Habel serta menguburnya dengan segera” (1)

# Jewish Mishnah Sandhedrin 4:5 yg ditulis pada abad 2:
“Kami menjumpai tulisan dalam kasus Kain yang membunuh adiknya,bahwa suara darah adiknya berteriak (kejadian 4:10).Darah disini dalam bentuk jamak,bukan tunggal,yaitu darahnya sendiri dan darah keturunannya.Manusia dicipta tunggal,untuk menunjukan bahwa orang yang membunuh seorang pribai (seorang manusia),kepadanya diperhitungkan bahwa dia telah membunuh suatu bangsa,dan orang yang menyelamatkan hidup seorang pribadi,kepadanya diperhitungkan bahwa dia telah menyelamatkan suatu bangsa.”(2)

sdr.Bobby Felix 13 Jul 05 - 6:21 pm
PART I (a.2)

* Qs 27:17-44
# Targum II Ester yg ditulis 2 abad sebelum Masehi:
“Solomon memberikan perintah……dia akan mengirim raja dan bala tentara melawan engkau…yang terdiri dari jenis binatang-binatang darat dan burung-burung di udara.Kemudian sesudah itu,seekor ayam jantan merah (seekor burung)pergi dengan sesuka hatinya dan entah kemana.Raja Solomon memberi perintah untuk menangkapnya,membawa dengan paksa dan dia memang bermaksud akan membunuhnya.

Tetapi kemudian ayam jantan itu muncul dihadapan Raja dan berkata:”Aku telah melihat-lhat seluruh bumi dan menyakikan sebuah kota dan kerajaan (Sheba) yang belum tunduk kepadamu,Tuanku Raja.Mereka diperintah oleh seorang ratu bernama Sheba.Kemudian aku menemkan kota yang dibentengi di Eastland dan sekelilingnya dihiasi batu-batu emas dan perak,yang mengalasi jalan-jalan.”

Secara kebetulan,Ratu Sheba keluar pagi-pagi utntuk menyembah laut.Juru tulis Solomon mempersiapkan sepucuk surat,dimasukkannya di bawah sayap seekor burung yang membawanya terbang dan tiba di benteng Sheba.Melihat surat di bawah sayapnya (Sheba) membuka dan membacanya:”Raja Solomon mengirim salam.Bila berkenan,datanglah engkau untuk menanyakan kesehatanku,dan aku akan menempatkan engkau tinggi di atas segala-galanya.Jika tidak berkenan aku akan mengirim raja-raja dan bala tentara melawan engkau”.

Membaca demikia,Ratu Sheba merobek pakaiannya serta memanggil kaum bangsawan untuk meminta nasehat.Mereka belum pernah mengenal Solomon,tetapi menasehatkan dia untuk mengirim kapal-kapal melalui laut,penuh dengan perhiasan-perhiasan dan batu-batu yang Indah…dan juga sepucuk surat kepadanya.Sheba akhirnya dating,Solomon mengirimkan utusan untuk menjemput dia,dan ketika ia tiba,Solomon bangkit dan duduk di dalam istana gelas.Ketika ratu Sheba melihat itu,dia berfikir lantai gelas itu ialah air.Solomon melihat bulu kakinya dan (dia)berseru kepadanya…”(3)

sdr.Bobby Felix 13 Jul 05 - 6:17 pm
PART I(b)
* Qs 3:35-37
# Buku The Protevangelion’s James the Lesser 4:4, 5:9 dan 7:4(dongeng kristen abad ke 2 sesudah Masehi yang merupakan buku Apokrip):
“Dan Anna (isteri Joakim) menjawab:”Sebab Tuhan Allahku hidup,apapun juga yang saya lahirkan:apakah laki-laki atau perempuan,akan saya persembahkan kepada Allah,Tuhanku dan Dia akan mengajarkan kepadanya hal-hal yang suci selama hidupnya dan dia akan diberi nama Maryam…dan pendeta tinggi itu menerima dia,memberkati dia,dan berkata,:Maryam Tuhan Allah membesarkan namamu ke semua keturunan dan hingga ke ujung jaman oleh engkau Tuhan menunjukan penebusannya atas anak-anak Israel .Tetapi Maria tetap di dalam Bait sebab seekor merpati mengajar dia disana dan menerima makanannya dari tangan seorang malaikat,Kemudian imam tinggi (Zakharia) masuk ke dalam tempat kudus dari yang kudus dan membawa bersama dia perisai pengadilan,berdoa tentang dia “(4)

* Qs 17:1
# The Secret of Enoch 1:4-10 dan 2:1,suatu karya Mesir abad ke 2 Masehi di dalam bahasa Arab:
“Pada hari pertama bulan itu saya berada di rumah,beristirahat di dipan dan tertidur,ketika tertidur,datanglah kesusahan besar ke dalam hatiku,dan disana muncullah dua orang pria .Mereka berdiri di sisi dipanku dan memanggil namaku dan bangkit berdiri dari tidurku.Beranilah Henok,jangan takut;Allah kekal mengirim kami kepadamu.Engkau hari ini akan naik dengan kami ke surga.Malaikat-malaikat itu membawa dia di sayap mereka dan membawa dia ke langit pertama.” (5)

sdr.Bobby Felix 13 Jul 05 - 6:14 pm
PART II

* Qs 7:171 & Qs 5:60
#Abodah Sarah,dongeng Yahudi abad ke2 Masehi mengatakan:
“Aku mengangkat (dengan menggoncangnya dari uratnya)gunung (sinai) sehingga menaunggi engkau seperti sebuah tutup”(6)

* Qs 37:91-97
# Cerita rakyat Yahudi abad II Masehi yang dikarang oleh Midrash Rabbah hampir 4 abad sebelum Al-quran:
“Terah (ayah Abraham) biasa membuat patung-patung (berhala).Seorang perempuan yang membawa semangkok tepung terigu di tangannya,berkata (kepada Abraham),tempatkanlah makanan ini di depan patung-patung itu...,seorang berkata saya akan memakannya dulu,dan yang lain berkata saya akan memakannya lebih dulu.Abraham bangkit,dengan tongkat di tangan,menghancurkan berhala-berhala itu...kemudian menaruh tongkat itu di tangan sebuah berhala yang terbesar.Ayahnya tiba dan berkata:”Siapa yang melakukan ini?”Abraham berkata...patung yang terbesar itu,dengan tongkat itulah ia menghancurkan patung-patung lain,berkeping-keping.Ayahnya berkata:”mengapa engkau mengarang cerita B**** seperti itu?Apakah berhala-berhala ini mengerti sesuatu?Nimrod berkata:”Jika engkau meributkan sesuatu yang saya tak mampu memujanya selain dari api,engkau akan saya lemparkan ke dalamnya.Biarlah dewa yang engkau puja iu membebaskan engkau dari situ”.Kemudian Abraham masuk ke dalam nyala api itu dan tinggal di sana selamat tanpa cedera” (7)

* Qs 19:29-30
# Buku apokripa/dongeng Mesir abad II yang berjudul:”First Gospel of the Infancy of Jesus Christ”(kitab pertama tentang masa kanak-kanak yesus Kristus):
“...Yesus berbicara walaupun ketika dia di dalam ayunan dan berkata kepada ibunya:”Maria,saya yesus ,Anak Allah,Firman yang enkau lahirkan menurut pernyataan malaikat itu...”(8)

sdr.Bobby Felix 13 Jul 05 - 6:14 pm
* Qs 3:49
# Buku apokripa/dongeng abad II yang berjudul “Thomas’s Gospel of The Infancy of Jesus Christ” (Buku Thomas tentang masa kanak-kanak Yesus Kristus):
“Maka diambilnyalah sedikit tanah lembut dari pematang sungai itu dan membentuk 12 ekor burung pipit...Kemudian Yesus menepukkan telapak tangan-Nya serta berseru kepada burung-burung itu,sambil katanya:”Pergi,terbanglah jauh” (9)

Keterangan sumber kutipan:
(1)St.Clair-Tisdall,W.The Original Source of the Qur’an,London: society for Promoting Christian knowledge,1905,hal 15
(2)Ibid,hal 65
(3)Ibid,hal 80-88
(4)The Lost Books of the Bible (New York:Bell Publishing Company,1979),hal 26-28
(5)The Secret of Enoch (Idris),an Egyptian work in arabic,second century A.D.
(6)–
(7)St.Clair-Tisdall,W.The Original Source of the Qur’an,London: society for Promoting Christian knowledge,1905,hal14,15.
( –
(9)The Lost Books of the Bible (New York:Bell Publishing Company,1979),hal 69

(SumberR.Anis A.Shorrosh,Kebenaran Diungkapkan,Kelompok Kerja PHILIA,Jakartaesember 1994)[/I]

Kutipan diatas merupakan postingan yang disampaikan oleh salah seorang netters Kristen pertengahan tahun lalu dan kemudian direpost lagi, padahal pada postingan pertama saya sudah memberikan penjelasan, termasuk keterangan apa yang dimaksud dengan folklore = cerita rakyat = dongeng, menurut klasifikasi para ahlinya, bagaimana hubungan folklore tersebut dengan budaya masyarakat, dan hubungan yang erat antara budaya Yahudi dan Arab yang berakar dari nenek moyang yang sama. Namun seperti kebiasaan yang sudah-sudah, penjelasan dari umat Muslim terhadap ‘gugatan’ netters Kristen dianggap ‘angin lalu’. Setelah beberapa lama, persoalan yang sama kembali diungkapkan, mulai lagi dari awal seakan-akan jawaban kaum Muslim terhadap persoalan tersebut tidak pernah ada. Lagi-lagi kaum Muslim kembali harus menjawab hal yang sama.

Untuk itu sengaja saya membuat tulisan ini, dengan referensi dan buah pikiran yang lebih lengkap.

Pertama, tidak ada maksud tulisan ini untuk MEMBANTAH BAHWA BEBERAPA CERITA DALAM AL-QUR’AN MEMPUNYAI KESAMAAN CERITA DENGAN YANG DIKUTIP DIATAS.

Kedua, tulisan ini akan mendudukan cerita-cerita tersebut kepada proporsinya yang tepat sesuai maksud dan tujuan untuk apa cerita tersebut dicantumkan dalam Al-Qur’an.

Ketiga, tulisan ini akan mengungkapkan gaya bahasa dan cara pemaparan yang berbeda antara yang tercantum dalam Al-Qur’an dan dalam beberapa sumber sesuai yang dikutip, sehingga kita bisa melihat mana yang merupakan firman Tuhan mana yang bukan.

APA ITU DONGENG…??? APA ITU FOLKLORE/CERITA RAKYAT..??

Sejak SD kita umumnya telah mendapat pelajaran Sastra, yang membahas tentang Dongeng (para ahli soal ini biasanya menyebut istilah : Folklore – anda bisa membaca buku karangan James Danadjaya soal Folklore ini). Masih terekam dalam ingatan bahwa guru SD kita pernah menjelaskan, dongeng terdiri dari beberapa jenis. Ada yang namanya : FABEL, yaitu dongeng yang ada dalam masyarakat bersumber dari cerita tentang hewan, misalnya : Sang kancil, Burung gagak dan Srigala, dll. Lalu ada yang namanya : LEGENDE, yaitu dongeng yang berhubungan dengan tempat-tempat tertentu, misalnya : Kisah Sangkuriang di Tangkuban Perahu, Situ Bagendit, Loro Jonggrang, ada juga dongeng berasal dari cerita disekitar dewa-dewi yang dinamakan MITE, misalnya Dewi Sri, dll, lalu ada dongeng yang dikembangkan dari kisah sejarah yang benar-benar terjadi dinamakan SAGE, misalnya : Joko Tingkir, Ken Arok dan Ken Dedes, Hang Tuah, dll

Ciri-ciri dongeng tersebut terutama dalam Dongeng Sage adalah mencampur-adukkan antara fakta yang benar-benar terjadi dengan cerita khayalan yang ‘dicantelkan’ dalam kisah sebenarnya. Pada masyarakat yang umur kebudayaannya sudah tua, maka Dongeng Sage juga bersumber dari kejadian yang sudah tua pula, sebaliknya pada masyarakat yang kebudayaannya masih muda, maka dongeng sage-nya juga berasal dari kejadian yang baru-baru saja terjadi. Maka dalam masyarakat Jawa, dongeng Ken Arok dan Ken Dedes berasal dari kisah sejarah seribuan tahun yang lalu, sedangkan masyarakat di Amerika Serikat yang umur kebudayaannya masih muda, maka Dongeng Sage-nya berasal dari beberapa abad yang lalu, ketika mereka baru memulai pembentukan budaya mereka sendiri, sampai sekarang folklore Amerika Serikat menyajikan kepada kita mengenal cerita tentang : Jesse James, the Young Gun, Winnetou, yang merupakan kisah nyata namun sudah dibumbui cerita khayalan yang dibuat-buat belakangan. Namun sebagai fakta sejarah baik Ken Arok maupun Jesse James adalah kisah yang benar-benar ada.

Masyarakat Timur Tengah adalah masyarakat yang punya kebudayaan yang paling tua di dunia bahkan mulai dari manusia pertama, mereka berkembang menjadi bangsa-bangsa yang kita kenal sekarang, Yahudi dan Arab, adalah masuk akal kalau kemudian cerita rakyat mereka (folklore) bersumber dari cerita yang sama. Ketika cerita tersebut masuk kedalam Al-Qur’an, itu juga suatu yang masuk akal, bahkan memperkuat pernyataan Al-Qur’an, bahwa ajaran Islam sebenarnya merupakan ajaran yang sama yang disampaikan Allah kepada nabi dan rasul terdahulu, mulai dari nabi Adam AS, sampai kemudian kepada nabi dan rasul yang turun di kalangan Yahudi. Adalah tidak mungkin kemudian ajaran Islam menciptakan kisah dan cerita yang lain dan dengan nabi dan rasul yang berbeda, untuk menunjukkan ajarannya yang asli dan ‘lain dari yang lain’.

Ketika suatu kisah nyata disampaikan dalam folklore, maka kemungkinan cerita tersebut sudah bercampur-aduk dengan khayalan yang dibuat-buat belakangan. Dan kalau kisah tersebut masuk ke dalam kitab suci, maka fungsinya juga sudah berbeda, yaitu sebagai pelajaran terhadap ajaran yang disampaikan dalam kitab suci tersebut. Inilah kata al-Qur’an tentang adanya kisah-kisah dalam al-Qur’an :

78. Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu’jizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang bathil. (Al Mu’min)

111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Yusuf)

120. Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Huud)

3. Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui. (Yusuf)

100. Itu adalah sebahagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah. (Huud)

44. Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa. (Ali Imran)

Jadi memang ada pernyataan Allah bahwa cerita yang dimuat dalam Al-Qur’an itu merupakan kisah yang benar-benar terjadi dari para manusia terdahulu, baik yang lurus maupun yang durhaka, berguna untuk pelajaran bagi umat islam. Kalau suatu cerita akan dijadikan pelajaran, maka bahasa yang dipakai, rentetan cerita, plot cerita haruslah juga menghasilkan sesuatu yang sejalan dengan ajaran yang diinginkan, apalagi cerita tersebut diakui sebagai Firman Tuhan, pastilah tidak akan muncul kata dan kalimat, maupun jalan cerita yang mengarah kepada ‘memancing’ nafsu manusia.

CONTOH KISAH DALAM AL-QUR’AN YANG PUNYA PLOT CERITA YANG MIRIP DENGAN DONGENG YAHUDI DAN BUKU APOKRIPA

# Tradisi kuno Yahudi (150-200 M) yg ditulis oleh Pierke Rabii Eleazer.
# Jewish Mishnah Sandhedrin 4:5 yg ditulis pada abad 2.

Cerita tentang dua orang anak Adam, kain dan Habel (dalam bahasa Arab : Qabil dan Habil) yang melakukan pembunuhan pertama dalam sejarah kemanusiaan, diabadikan Allah dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang berbeda. Mr. Pierke dan kitab Yahudi Mishnah tidak mengarang sendiri cerita tersebut, tapi menulis kembali cerita yang hidup dalam masyarakat Yahudi yang dikisahkan secara turun temurun, mungkin sudah dibumbui tambahan-tambahan, namun sebagai suatu peristiwa tetap punya alur yang tidak berubah, yaitu terjadinya pembunuhan antara kedua anak Adam tersebut. Al-Qur’an menyampaikannya kepada kita (Surat Al Maaidah):

27. Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".

28. "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."

29. "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh) ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."

30. Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.

31. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Kabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.

32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.

Bandingkanlah cerita dalam Al-Qur’an dengan tulisan lainnya, disitu kita akan memperoleh kesan adanya suatu pelajaran tentang keimanan dan kekufuran kepada Allah BUKAN MELALUI TINGKAH, GERAK DAN EKSPRESI, seperti yang terdapat dalam tulisan Mr. Pierke dan kitab Mishnah, yang terkesan ‘sangat manusiawi’ layaknya cerita dalam skrip/skenario film.

Akan sangat panjang kalau saya menerangkan dan memperbandingkan satu persatu kisah-kisah yang dianggap jiplakan/tiruan tersebut, namun ada baiknya disampaikan beberapa hal kelebihan kisah dalam Al-Qur’an :

1. Dalam kisah nabi Yusuf, seorang nabi yang mempunyai wajah yang sangat tampan (bahkan ketampanan nabi Yusuf merupakan mukjizat Allah bagi beliau), ternyata digambarkan tidak secara visual, sehingga terhindar dari sifat ketampanan manusia yang relatif, tidak ada kalimat misalnya kulitnya yang putih, hidung mancung, mata besar, alis tebal, dll:

31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka." Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia." (Yusuf)

2. Al-Qur’an menggambarkan kejadian yang romantis dan berpotensi mengarah untuk mengundang nafsu birahi manusia dengan sangat indah, bahasa yang dipilih sangat cermat dan hati-hati:

23. Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. 24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (Yusuf)

3. Al-Qur’an menjelaskan contoh sikap seorang anak terhadap bapaknya dalam berdialog, sekalipun mempunyai keyakinan agama yang berbeda :

41. Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Qur’an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. 42. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun? 43. Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. 44. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. 45. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan". 46. Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama". 47. Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. 48. Dan aku akan menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo’a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo’a kepada Tuhanku". 49. Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq, dan Ya’qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. 50. Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi. (Maryam)


APA KRITERIA SUATU KISAH BISA DIMUAT DALAM ALKITAB..???

Sekarang pertanyaan sebaliknya bisa kita ajukan buat netters Kristen, apa kriteria suatu kisah yang ditemukan dalam manuskrip sebelum kanonisasi alkitab, bisa dimasukkan sebagai bagian dari kitab suci atau dicap sebagai apokripa (diragukan = cacat). Pada waktu kanonisasi oleh pemuka-pemuka gereja awal, mereka dihadapkan dengan ribuan manuskrip yang akan diseleksi. Ribuan manuskrip tersebut kemudian dipilah-pilah sesuai kriteria tertentu mana yang dimasukkan ke dalam alkitab mana yang dibuang. Memang dalam alkitab ada dicantumkan kriteria tersebut ditetapkan oleh Sang Rasul Paulus :

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3)

Apakah itu sebagai dasar mengapa suatu cerita dianggap layak dimasukkan dalam alkitab, dan cerita lainnya ditetapkan tidak layak..??, lalu apakah cerita ini bisa memenuhi kriteria tersebut (anaisa yang mendalam ada dalam buku The Choice – Ahmed Deedat) :

Kejadian :
38:10 Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga.
38:11 Lalu berkatalah Yehuda kepada Tamar, menantunya itu: "Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku Syela itu besar," sebab pikirnya: "Jangan-jangan ia mati seperti kedua kakaknya itu." Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya.
38:12 Setelah beberapa lama matilah anak Syua, isteri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya, bersama dengan Hira, sahabatnya, orang Adulam itu.
38:13 Ketika dikabarkan kepada Tamar: "Bapa mertuamu sedang di jalan ke Timna untuk menggunting bulu domba-dombanya,"
38:14 maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna, karena dilihatnya, bahwa Syela telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya.
38:15 Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya.
38:16 Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?"
38:17 Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."
38:18 Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.

Selanjutnya bisa anda teruskan sampai ayat 30. Cobalah dicari mana dari jalan cerita tersebut yang memenuhi kriteria sesuai yang ditetapkan oleh Paulus, apakah (1) Ajaran = doktrin (2) Menyatakan kesalahan = teguran (3) Memperbaiki kelakuan = koreksi dan (4) Mendidik kepada kebenaran = intruksi kepada kebenaran. Tidak satupun dari cerita tersebut baik melalui kalimatnya maupun jalan ceritanya yang memenuhinya. Umat Kristen melalui PENFASIRANNYA SENDIRI hanya bisa menyimpulkan bahwa cerita tersebut adalah CONTOH BURUK yang tidak boleh dilakukan manusia, sedangkan kitab sucinya sendiri tidak jelas mengindikasikan hal itu.

Atau apakah kriterianya adalah keaslian manuskrip itu sendiri..?? setelah diteliti secara ilmiah dan dilacak umur manuskripnya maka suatu manuskrip yang berisi cerita disahkan sebagai kitab suci..??, bagaimana cara penelitian yang ilmiah pada waktu itu..?? misalnya apakah 5 manuskrip pertama dalam Perjanjian Lama diakui secara ilmiah benar-benar merupakan tulisan nabi Musa..?? apakah kebenaran isi kisahnya diabaikan,..?? lalu mengapa para sarjana Kristen setelah itu kembali mengkoreksinya..??

Yesus Kristus mengingatkan kita tentang kelakuan kaum Yahudi terhadap nabi dan rasul terdahulu :

5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius)

13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Matius)

23:30 dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
23:31 Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. (Matius)

Ini artinya kalau Yesus menyatakan bahwa kelakuan Yahudi sering menganiaya bahkan membunuh para nabi sebelumnya, maka cerita yang ada dalam manuskrip Yahudi tentang nabi-nabi tersebut juga telah didistorsi. Pada dasarnya kaum Yahudi adalah kelompok masyarakat yang terkenal sebagai penentang nabi dan rasul yang diutus bagi mereka, kemudian mereka membuat-buat cerita yang menistakan para nabi dan rasul tersebut untuk diceritakan kepada anak cucu mereka, makanya tidak heran kalau kita menemukan nabi Luth, keluarga nabi Yakub dan anak-anak nabi Daud yang berzina, nabi Sulaiman yang musyrik mempersekutukan Allah demi istrinya yang ribuan dan banyak lagi cerita yang sangat menistakan para nabi dan rasul Yahudi yang sangat dihormati dalam agama Islam. Cerita yang berasal dari kisah Yahudi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam alkitab dan dijadikan dasar ajaran umat Kristen., padahal Yesus Kristus sendiri telah memperingatkannya.

Tulisan ini menanggapi posting netters Kristen yang berjudul : AL-QURAN : FIRMAN TUHAN ATAU HASIL JIPLAKAN/CONTEKAN ???, apa artinya JIPLAKAN..? apa artinya : CONTEKAN..??, ini mungkin contoh kongkret apa yang dimaksud :

Yesaya :
37:1 Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
37:2 Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
37:3 Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.

2 Raja-raja :
19:1 Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
19:2 Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
19:3 Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.

Bercerminlah dahulu kalau anda mau menuduh Al-Qur’an mencontek atau menjiplak cerita-cerita Yahudi, untuk ini saya sangat gemar mengutip ayat alkitab yang selalu diabaikan oleh umat Kristen :

7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Injil Matius)

Taurat dan Injil di Al-Qur'an

Sebenarnya sangat menarik kalau kita menganalisa tentang Injil dan Taurat, mengacu kepada isyarat-isyarat yang ada dalam Al-Qur’an.

Al-Qur’an menyebut Injil dan Taurat dengan panggilan ‘al kitaab’ suatu gambaran Allah bahwa Injil dan Taurat diturunkan Allah kepada Nabi Isa AS dan Nabi Musa AS dalam bentuk buku. Ayat Al-Qur’an yang mengindikasikannya antara lain :

157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, (Al A’raaf)

30. Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (Maryam)

87. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada ’Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. (Al Baqarah)

113. Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. (Al Baqarah)

Bahkan untuk Taurat, Al-Qur’an malah menyatakannya secara lebih terang-terangan, bahwa Taurat tersebut diturunkan Allah benar-benar berbentuk ‘lembaran-lembaran kepingan dari batu atau kayu’ disebut dengan ‘luh’

145. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu;

Al-Qur’an mewajibkan pemeluk Islam mengimani Taurat, Injil dan Al-Qur’an sendiri, dalam beberapa ayat, Allah mensejajarkan ketiganya secara setara. Al-Qur’an ternyata membenarkan apa yang ada dalam Injil dan Taurat, bahkan janji-janji Allah tercantum dalam ketiganya.

3. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, 4. sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, (Ali Imran)

111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. (At Taubah)

Dalam Al-Qur’an jelas disebut bahwa Taurat dan Injil adalah ajaran yang diturunkan berbentuk buku kepada Nabi Musa dan Isa, jadi bukan sebuah buku yang berisikan ‘kesaksian-kesaksian’ manusia. Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru) tersebut adalah buku yang lain, yang diberi nama oleh orang-orang sebagai Taurat dan Injil. Tidak jelas siapa orang yang menamakan kesaksian-kesaksian tersebut dengan Taurat dan Injil, kapan hal itu dilakukan dan dalam peristiwa apa? Sebaiknya anda umat Kristen meneliti ini dengan kritis. Kalaulah pada waktu itu novelis besar Ernest Hemingway hidup dan menulis novel, tidak seorangpun yang bisa melarang kalau dia kemudian memberi julukan ‘Injil’ buat novel yang dia tulis. Namun tentu bukan Injil itu yang dimaksud dalam Al-Qur’an.

Rekan-rekan Non Muslim mengatakan bahwa pada waktu turunnya Al-Qur’an, sudah ada Alkitab (Perjanjian Lama = Taurat dan Perjanjian Baru = Injil), bahkan sejak tahun 200 M, jauh sebelum kenabian Muhammad SAW, dan tidak ada satu kalimatpun tertulis dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Injil Alkitab tersebut bukan Taurat dan Injil yang disebut dalam Al-Qur’an. Untuk mengklarifikasi hal ini, sudah saya postingkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi ajaran berbeda dengan ajaran Alkitab.

79. Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (Ali Imran)

157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,

157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka.

171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, ’Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.

116. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai ’Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" ’Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".

117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. 118. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

30. Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, 31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; 32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. 33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". 34. Itulah ’Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. 35. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. 36. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.

59.’Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni’mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil 63. Dan tatkala ’Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah (kepada)ku". 64. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.

Sengaja saya postingkan lebih lengkap, untuk memudahkan anda ada beberapa kalimat yang saya tulis garis tebal. Kalau Al-Qur’an mewajibkan setiap Muslim mengimani kitab-kitab sebelumnya, maka isi dari kitab sebelumnya haruslah seperti yang tercantum dalam ayat-ayat tersebut, apakah mungkin Allah mewajibkan kaum Muslim untuk mengimani ajaran yang saling berbeda dan bertentangan?. Kemudian apakah mungkin Allah memerintahkan untuk mengimani kitab yang lain, yang berisi ‘kesaksian-kesaksian manusia’ dan mensejajarkannya dengan wahyu/firman-Nya? Maka bisa dipastikan bahwa Taurat dan Injil yang dimaksud dalam Al-Qur’an bukanlah Taurat dan Injil (Alkitab) yang anda sodorkan..

Dimanakah Taurat dan Injil, buku ajaran yang diturunkan Allah tersebut?, pertanyaan anda juga merupakan pertanyaan kami umat Islam. Rekan Adorote menyatakan bahwa bagi umat Kristen tidak ada suatu pikiranpun yang menyatakan Injil merupakan sebuah buku, apalagi tidak ada indikasi sejarahnya yang mengisyaratkan dulunya memang ada yang namanya ‘buku Injil’. Ada fakta menarik yang tercantum dalam Alkitab, bahwa dikhabarkan ‘Yesus pergi kesuatu tempat dan mengajarkan Injil’, artinya bahwa Injil memang sudah ada pada waktu itu, walaupun tidak jelas apakah berbentuk buku atau ajaran. Yang pasti tidak mungkin semasa hidupnya, Yesus memerintahkan Mathius, Markus, Lukas, dll untuk menuliskan kesaksiannya tentang Yesus dalam sebuah buku, lalu buku itulah yang dibawa-bawa Yesus dan diajarkan kepada umatnya. Pikiran ini lebih cocok untuk cerita lucu dalam kontes API (Audisi Pelawak) di TPI.

Ayat-ayat Al-Qur’an berikut layak kita cermati, menerangkan tentang Ahli Kitab dan kelakuan-kelakuannya pada waktu Al-Qur’an diturunkan.

70. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya). 71. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? (Ali Imran)
15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. (Al Maaidah)

79. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. (Al Baqarah)

146. Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al Baqarah)[/i]

Ayat-ayat tersebut mengindikasikan adanya ‘kebenaran yang disembunyikan’, atau juga ‘isi Alkitab yang disembunyikan’, dan adanya perbuatan yang telah merobah (menulis Alkitab) dengan ‘tangan mereka sendiri’. Menurut penafsiran saya, itulah sebabnya TIDAK DITEMUKAN SATU AYATPUN DALAM AL-QUR’AN YANG MENYATAKAN BAHWA TAURAT DAN INJIL PADA WAKTU ITU ADALAH PALSU. Karena Taurat dan Injil (buku yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa dan Isa) memang masih ada dan disembunyikan oleh ‘oknum’ Ahli Kitab, dan kemudian dimunculkan tulisan-tulisan yang lain ‘yang ditulis oleh tangan mereka sendiri’ sebagai Taurat dan Injil. Kitab Taurat dan Injil ‘versi baru’ ini, mempunyai ajaran, ada yang sejalan dengan Al-Qur’an dan ada yang telah dirusak, makanya ada ayat ‘telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan banyak dari isi Alkitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkan’.

Jadi pertanyaan tentang kitab Injil yang asli bisa kita robah, dimanakah Kitab itu sekarang?, siapa yang telah menyembunyikannya?. Ada baiknya pertanyaan itu kita perjelas lagi dengan, SIAPAKAH YANG DIUNTUNGKAN DENGAN DISEMBUNYIKANNYA TAURAT DAN INJIL YANG ASLI? DAN PIHAK MANAKAH YANG PALING DIRUGIKAN KALAU KITAB TERSEBUT TERUNGKAP? Anda semua tentu mengetahui saat-saat paling kritis dalam sejarah penyebaran ajaran Kristen mulai sejak kematian Yesus, sejarah pada waktu umat Kristus awal dikejar-kejar dan dibunuh, sejarah munculnya gereja, sejarah konsili, dll. Saya anjurkan agar anda menelitinya dengan kritis…

Perlu juga kita cermati hadist Rasulullah dibawah ini tentang ‘turunnya Nabi Isa AS kembali kebumi’

Dari Buku Hadist Muslim : Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasulullah bersabda : “Demi Allah yang jiwaku ditangannya, sesungguhnya telah dekan masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil, akan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak dan kekayaan akan melimpah ruah, sehingga tidak seorangpun yang bersedia menerima pemberian “

Jabir bin Abdullah mendengar Rasulullah bersabda : “Nabi Isa akan turun ketengah-tengah umat, lalu pemimpin-pemimpin mereka berkata : “Sudilah anda shalat dan menjadi pemimpin kami, jawab nabi Isa AS : “Tidak..!, masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin bagi yang lain, selaku suatu kehormatan yang dilimpahkan Allah kepada umat ini”.

Bagaimana kalau kita tafsirkan bahwa ‘turunnya nabi Isa AS kembali kebumi’ dengan ‘akan terungkapnya atau ditemukannya kembali kitab Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa’ yang selama ini disembunyikan, yang berisi ajaran ‘menghancurkan salib = mengkoreksi ajaran Yesus menebus dosa’, ajaran ‘membunuh babi = mengharamkan babi’, ‘masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin = dihapuskannya otoritas gereja dalam hubungan dengan Tuhan’, dst..

Lalu bagaimanakah pertolongan Allah untuk umat Kristen pada saat ini, yang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah tersesat atau disesatkan? Apakah ada petunjuk Allah yang bisa menolong? Apakah umat Kristen harus menunggu sampai ‘Nabi Isa AS turun kebumi?’. Eloknya, dalam Al-Qur’an kita diinformasikan bahwa AL-QUR’AN MENGANJURKAN AGAR UMAT KRISTEN KEMBALI MELURUSKAN AJARANNYA, DAN BUKAN MEMINTA AGAR ANDA BERPINDAH DARI AGAMA MEREKA MENJADI ISLAM.

64. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Ali Imran)

171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. (An Nisaa)

15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. (Al Maaidah)

68. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". (Al Maaidah)

77. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu[b]. Dan [b]janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." (Al Maaidah)

Apakah anda, saudara-saudaraku Non Muslim disuruh pindah agama oleh Al-Qur’an? Sama sekali tidak. Anda-anda disuruh untuk ‘meluruskan’ ajaran yang selama ini anda yakini. Kalau anda sudah meluruskan aqidah anda, menyatakan bahwa Allah itu Tuhan yang Satu, tidak punya partnership baik dalam angan apalagi secara fisik, tidak ada penebusan dosa, dosa anda hanya bisa dihapus kalau anda meminta dan bertobat kepada Allah, hanya Allah-lah yang bisa menghapus dosa, maka tidak peduli apakah anda itu Kristen, anda akan disebut sebagai seorang Ahli Kitab yang beriman. Anda mungkin bertanya, apakah ada Ahli Kitab yang seperti itu, dan bagaimana ‘imbalannya’ menurut Al-Qur’an?

113. Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (Ali Imran)

199. Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. (Ali Imran)

65. Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga yang penuh keni’matan. (Al Maaidah)
82. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. 83. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad s.a.w.) (Al Maaidah)

MOSLEM ANSWERING

MOSLEM ANSWERING

STORY CONVERT TO MOSLEM